[14] 50% idk 50% idc

3.4K 523 31
                                    







━━━━━━━━━━━━♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━━
♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱

"if you wanna make it work babe
you gotta say it."


C H A P T E R   F O U R T E E N
50% idk 50% idc



.

.

.



Aku tidak sempat mencerna perkataan Taehyung. "Berpeganganlah pada leherku dan jangan lepaskan," ujar Taehyung kemudian dengan amarah yang tertahan. "Kita akan habisi bajingan itu."


Taehyung melingkarkan kedua tangannya di seputar tubuhku, di saat yang bersamaan aku mengalungkan lengan di lehernya, kemudian Taehyung melompat melalui dinding kaca yang ada di belakang kami.


Suara pecahan kaca yang bergemuruh meredam jaritanku saat tiba-tiba terjun bebas dari lantai dua puluh. Kakiku menggantung di udara dan perutku bergolak dengan setiap gerakannya. Angin menusuk mataku, yang membuatku semakin ngeri karena kami jatuh dengan cepat ke tanah. Tanganku memeluk leher Taehyung lebih erat lagi, tapi kemudian hal yang menakjubkan terjadi. Kami mulai turun secara perlahan.


Dengan tidak percaya, aku mengangkat wajahku untuk melihat apakah ada parasut yang terbuka, tapi tidak ada apa-apa di belakang Taehyung, selain gedung-gedung yang menjulang tinggi. Sebelum aku bisa memikirkannya, aku merasakan embusan angin dan kami tidak lagi jatuh.


Kami mengambang di udara menuju ke van hitam yang baru saja melaju dengan kencang di jalanan. Jeritanku berhenti, karena aku tercekik oleh perasaan takjub.


Terdengar suara ban mobil berdecit, entah berasal dari pengemudi van yang panik atau dari orang-orang yang menginjak pedal rem dengan tidak percaya saat melihat bayangan gelap menggantung di atas mereka. Tidak berapa lama kemudian Taehyung berhasil mencapai mobil tersebut dan menghancurkan bagian belakangnya, kemudian mengangkatnya dengan satu tangan, bahkan tanpa melepaskan aku dari gendongannya.


Mobil itu terlempar dengan suara jatuh yang keras. Mobil-mobil lain berhenti dan terdengar lebih banyak suara ban berdecit. Taehyung melesat ke depan menuju ke tepi jalan yang bebas dari lalu lalang mobil dan menurunkan aku di sana, dengan perintah tegas. "Tetap di sini."


Taehyung kembali ke mobil van yang hancur sebelum aku bisa menjawab. Terdengar suara tembakan, lebih banyak jeritan dari orang yang melihat, kemudian Taehyung muncul lagi dengan menggendong seseorang di bahunya.


"Ayo, kita pergi."


Sekali lagi Taehyung melingkarkan lengannya di tubuhku, kemudian kaki kami meninggalkan permukaan tanah. Mataku membelalak. Ya Tuhan, kami pergi dengan sangat cepat. Untuk menghindari kakiku menggantung di udara, aku menautkannya dengan kaki Taehyung dan menahannya, terlalu takut untuk melihat ke bawah dan memastikan seberapa kami terbang.


NEPENTHE [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang