NEPENTHE [kth + jjk]

[17] i bloomed a black roses so you could eat it now

･ ༘🍶ೄ

━━━━━━━━━━━━
♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱

"Tentangmu, aku hanya kalah cepat. Bukan kalah tepat."

⧫

⦅ C H A P T E R S E V E N T E E N ⦆
↳ i bloomed a black roses so you could eat it now

.

.

.

                  

Aku menarik napas panjang. "Dia adalah Taehyung, vampir yang kukatakan padamu aku cintai dan telah kubunuh di Ohio, tapi aku tidak membunuhnya. Aku meninggalkannya, dan menggunakan mayat vampir lain untuk menggantikan dia. Aku tidak pernah lagi melihatnya sampai belakangan ini, ketika dia hadir pada pernikahan Lisa. Semua ini sudah diatur agar Taehyung bisa masuk ke sini untuk mencari siapa yang menjadi pengkhianat. Dia tahu jika dia datang menemui ibuku, maka ibuku pasti akan menelepon Don, dan aku sudah mengatakan padanya bahwa satu-satunya cara untuk bisa masuk ke sni adalah dengan ditempatkan di dalam kapsul atau dalam keadaan mati. Taehyung memilih kapsul, meskipun ada risiko dia mungkin akan terbunuh jika sudah berada di dalam."

Hoseok masih terlihat syok. "Aku memang hampir membunuhnya. Aku yang mengikatnya dan aku tahu yang harus kulakukan hanyalah mengguncangkan kapsulnya, maka mata pisau yang ada di sana pasti akan merobek jantungnya. Alison menghentikanku. Dia mengatakan padaku kami harus mengintrogasinya lebih dulu, sebelum membunuhnya. Sudah lebih dari empat tahun. Kau baru bertemu lagi dengan vampir ini beberapa minggu lalu, tapi selama ini kau selalu mencintainya?"

"Iya."

Hoseok tertawa, sedikit terlalu dingin. "Tentu saja kau mencintainya. Tapi itu bukan berarti aku bersedia melanggar peraturan untuk mengeluarkannya."

"Dia pasti keluar." Tanganku meremas tangan Hoseok. "Pertanyaan satu-satunya adalah, apakah kau dalam keadaan sadar saat dia keluar? Kau adalah temanku, Hoseok. Dalam banyak hal, kau teman baikku, tapi aku ingin menegaskan hal ini sejelas-jelasnya... aku akan mengeluarkannya dan menghancurkan siapa pun yang berusaha mencegahku. Kau. Alison. Don. Siapa pun. Aku ingin kau ikut bersamaku, sebagai partnerku dan temanku, tapi aku akan melakukannya sendiri, jika aku tidak punya pilihan lain."

Hoseok terlihat seperti ingin menamparku. "Sial kau, Jeon. Sial kau! Kau bersamanya selama berapa lama? Enam bulan? Kau sudah bersama di sisiku selama lebih dari empat tahun! Apa dia sebegitu berharga untukmu? Lebih daripada semua yang sudah kau perjuangkan dan kau lakukan? Pikirlah lagi, demi Tuhan!"