[12] transcend the barrier

3.9K 647 140
                                    










































budayakan vote sebelum membaca




















budayakan vote sebelum membaca♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-𖤈-

.

.

.








"Kita sedang diawasi."


Taehyung tidak berbalik saat mengatakannya. Bertahun-tahun latihan membuatku bisa menahan dorongan untuk melihat ke sekeliling. Aku mengambil beberapa kantong belanjaan dari tangan Taehyung dan bertanya dengan suara pelan.


"Namjoon?"


"Bukan, ini salah satu anak buahmu, orang yang di dalam mobilnya di seberang jalan, dan dari detak jantungnya yang berubah cepat, kau ketahuan. Dia tahu apa aku."


"Hoseok?" Hanya Hoseok satu-satunya anggota timku yang pernah dilihat Taehyung di Ohio, saat Don menggunakan taktik perekrutan 'bergabung atau mati'. "Apakah menurutmu ibuku yang meneleponnya?"


Taehyung menggunakan tubuhnya untuk mendorongku masuk ke rumah. "Dari detak jantungnya, sepertinya dia syok. Tidak, dia tidak tahu sebelumnya. mungkin dia berpikir untuk menemanimu malam ini, dengan harapan kau akan luluh dan mau tidur dengannya. Dasar pecundang."


Aku mulai berjalan mondar-mandir. Taehyung menyimpan bahan makanan yang baru dibelinya seolah tidak terjadi apa-apa. Jelas sekali praktis adalah salah satu kelebihan Taehyung. Itulah yang kudapatkan setelah melatih anak buahku untuk mengenali perbedaan tipis dari penampilan dan gerakan antara vampir dan anggota populasi lainnya, pikirku.


Tampaknya aku melakukan tugasku terlalu baik, karena Hoseok mampu mengenali apa sebenarnya Taehyung dari seberang jalan. Aku menajamkan telingaku, mencoba menilai situasi. Tidak berapa lama kemudian, aku juga bisa mendengar napas Hoseok yang memburu dan detak jantungnya. Ya, bisa dikatakan Hoseok sangat terguncang.


Beberapa menit kemudian, mobil Hoseok menjauh. Hoseok melajukan mobilnya ke arah yang berlawanan dari rumahnya, dan tidak sulit untuk menebak ke mana ia pergi.


"Aku ingin lebih banyak waktu," kataku dengan putus asa.


Taehyung sudah mencampur gin dan tonik, kemudian memberikannya padaku. Minuman itu habis sebelum es mendinginkannya.


"Merasa baikan, Sayang?" Bibir Taehyung melengkung. "Minuman itu seperti selimut yang bisa membuatmu merasa aman."


"Aku menyukai rasanya. Itulah yang dikatakan semua pemabuk, iya kan?" Karena tiba-tiba merasa cemas, aku menghela napas.


NEPENTHE [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang