[6] i don't see a point of blaming you

4.2K 742 235
                                    





















appreciate it
with vote and comments














appreciate it with vote and comments ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-𖤈-

"Lisa, waktu sudah hampir tiba."

Kami mengasingkan diri di ruang ganti pribadi agar tidak bertemu dengan pengantin pria sebelum pernikahan berlangsung. Upacara dan resepsi pernikahan akan dilakukan di satu tempat, di sebuah country club. Lisa menatapku dengan wajah yang berseri-seri saat aku merapikan tudung pengantinnya.

"Aku tidak tahu apa yang kau katakan pada orangtuaku. Kau pasti menghipnotis mereka, tapi aku tidak peduli. Terima kasih, Jungkook."

Dengan tulus aku memeluk Lisa. Tidak perlu mengatakan pada Lisa bahwa aku menghipnotis orangtuanya -dengan sedikit esens halusinogen di dalam cangkir teh mereka, aku bisa mengendalikan pikiran mereka dengan mataku. Yang membuatku heran, ternyata berhasil.

Nattasha masuk ke ruangan. Aku tidak menyukainya, tapi Nattasha adalah sepupu Lisa dan salah satu pengiring pengantin, jadi aku harus memendam ketidaksukaanku.

Sementara aku membantu Lisa bersiap-siap, Nattasha sibuk mengamati para tamu untuk mencari pria yang masih lajang. Wanita itu sepertinya sedang membutuhkan belaian pria.

"Akhirnya pengiring pria yang terakhir datang," ujar Nattasha.

Aku menghela napas lega. Sekarang kami tidak perlu menunda pernikahan ini.

"Dia menggiurkan," lanjut Nattasha. Nattasha menganggap semua pria yang bertubuh lengkap dan memiliki kejantanan sebagai sosok yang menggiurkan, tapi aku tidak mengatakannya secara lantang. "Aku hanya sempat melihatnya dari belakang selama beberapa detik, tapi bokongnya benar-benar menawan."

"Hmm, Nattasha, bisakah kau mengambilkan bunganya?" pintaku sambil memutar bola mataku pada Lisa.

Lisa menyeringai. "Kabar baik, Nat. Dialah yang kami pasangkan denganmu malam ini. Aku tidak pernah bertemu dengannya, tapi kata Daniel dia masih lajang."

Lisa telah menyiapkan meja resepsi -panjang dan berbentuk persegi- dengan pengaturan duduk pria-wanita-pria-wanita. Aku pikir sedikit aneh menyelenggarakan resepsi dengan pengaturan semacam ini, tapi itu adalah acara Lisa, bukan acaraku.

"Yummy," kata Nattasha.

Aku kasihan pada pria itu. Mungkin Nattasha akan membawa pria itu bersembunyi di kolong meja, bahkan sebelum hidangan pembuka disajikan.









.◌

.◌

.◌







NEPENTHE [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang