[28. A] excuse me, which level of hell is this?

1.4K 286 38
                                    














・ ༘🍶ೄ

━━━━━━━━━━━━♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━━
♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱




C H A P T E R    T W E N T Y  E I G H T
Masa depan tergantung dengan apa yang kamu lakukan sekarang















Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ya

.

.

.















"...Bebaskan aku dari barisanmu."






Namjoon menimbang keputusan selama beberapa menit. Suasana berubah sunyi menunggu jawabannya. Aku menegang saat Namjoon mengeluarkan belati dari saku celananya dan berjalan ke arah Taehyung.


Namjoon menatap belati di tangannya, kemudian beralih ke Taehyung, lalu memutar belati itu sampai bagian tajamnya menghadap ke bawah.


"Kalau begitu pergilah, dan jadilah Master barisanmu sendiri. Dengan hukum yang mengatur seluruh anak cucu Kain, aku membebaskanmu."


Kemudian Namjoon menyerahkan belati tersebut pada Taehyung, yang diterimanya dengan penuh rasa hormat.


"Kalian menjadi saksinya," seru Taehyung kepada semua orang yang hadir disana.


Wow, sangat singkat dan menarik. Aku mengharapkan sesuatu yang lebih berdarah-darah atau serimonal.


Namjoon mengeluarkan suara pasrah. "Kita sudah bersama untuk waktu yang sangat lama, Taehyung. Rasanya sangat aneh tidak lagi memilikimu sebagai anak buahku. Apa rencanamu ke depannya?"


"Aku rasa sama seperti Master baru yang lain," ujar Taehyung singkat, meskipun ekspresinya keras. "Aku akan melindungi mereka yang menjadi milikku dengan cara apa pun."


Aku tahu apa maksud perkataan Taehyung itu, sekalipun Namjoon tidak menyadarinya.


"Kau sudah tidak berkewajiban untuk tinggal. Kalau begitu, apa kau akan pergi sekarang? Atau kau akan menunggu untuk melihat apakah mantan kekasihmu akan memenangkan tantangan ini?"


Taehyung tersenyum, dan matanya beralih ke arahku. "Aku tidak akan melewatkannya, Sobat. Aku bertaruh dia akan menang, kecuali dia sudah melupakan semua yang pernah kuajarkan padanya."


"Aku meragukan itu," sahut Namjoon dengan kering.


"Lalu, apa aturan untuk pertarungan ini?" tanyaku. "Apa kau menilai pertarungannya dari siapa yang pertama kali menjatuhkan lawannya hingga tidak berdaya?"


NEPENTHE [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang