[3] tell me 'would you kill to save a life?'

4.3K 676 103
                                    




















appreciate it
with vote and comments





















appreciate it with vote and comments ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-𖤈-







"Apa kau pernah pulang ke kampung halamanmu setelah kau memimpin Pasukan Kematian dari Neraka ini? Apa ada orang yang mungkin akan mengenalimu?"

Wonpil terus mengoceh sepanjang perjalanan sebelum kami mendarat di tempat tujuan.

"Tidak, aku tidak pernah kembali ke sana sejak kakek nenekku meninggal. Aku hanya punya satu teman" -dan aku pasti tidak merujuk pada hantu tertentu- "tapi dia sudah lulus kuliah dan pindah ke Santa
Monica sejak bertahun-tahun lalu."

Yang kumaksud adalah Jinwoo, tetangga lamaku. Dari yang terakhir kuperiksa, Jinwoo menjadi reporter untuk majalah independen yang mengupas tentang 'the truth is out there...' jenis majalah yang sesekali memuat cerita faktual yang menggemparkan, kemudian membuat Don kalang kabut karena harus mencari cara untuk menyangkalnya.

Jinwoo percaya bahwa aku sudah tewas dalam adu tembak dengan polisi setelah membunuh kakek-nenekku, beberapa orang petugas polisi, dan gubernur. Sungguh kisah yang menggemparkan. Don memalsukan identitasku dan membuatku menghilang. Bahkan ada batu nisan yang bertuliskan namaku dan laporan autopsi palsu.

"Lagi pula..." Aku mengenyahkan masa laluku. "Dengan memotong pendek rambutku dan mengecatnya menjadi warna cokelat, aku terlihat sedikit berbeda. Sekarang tidak ada seorang pun yang bisa mengenaliku."

Kecuali Taehyung.

Taehyung bisa mengenaliku hanya dengan mencium bauku. Pikiran akan bertemu dengan Taehyung lagi, sekalipun dalam situasi pembunuhan yang sangat misterius, membuat jantungku berdetak cepat. Sejauh apa aku akan hancur.

"Kau yakin dengan keputusanmu membawa Jimin?" Wonpil menyikutku sambil menoleh ke bagian belakang pesawat. Sedangkan kami berempat menempati bagian depan pesawat. Tempat istimewa untuk orang-orang yang istimewa, iya kan?

"Aku tahu baru dua bulan sejak aku merekrut Jimin, tapi dia cerdas, cepat dan kejam. Pengalamannya selama bertahun-tahun menjadi bandar narkotika bawah tanah mungkin bisa membantu. Dia menunjukkan prestasi yang bagus dalam operasi pelatihan, jadi sekarang waktunya dia membuktikan kemampuannya di medan yang sesungguhnya."

Wonpil mengerutkan kening. "Dia tidak menyukaimu, Jeon. Dia pikir suatu hari nanti kau akan mengubah kami semua menjadi vampir, karena kau sendiri setengah vampir. Aku pikir dia harus dicekoki jus dan ingatannya selama dua bulan terakhir ini harus dihapuskan."

Istilah 'dicekoki jus' yang dimaksudkan oleh Wonpil adalah teknik cuci otak yang telah disempurnakan Don tahun lalu. Taring vampir tawanan kami diperah seperti sapi. Tetesan halusigenik yang terdapat di dalamnya disuling dan dilipatgandakan. Jika digabungkan dengan metode pencucian otak yang biasa dilakukan oleh militer, maka orang yang kami cuci otaknya sama sekali tidak akan menyadari operasi kami.

NEPENTHE [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang