Jeon Jungkook sekarang adalah Agen Khusus. Jungkook yang bekerja untuk pemerintah dengan tujuan membasmi vampir-vampir. Selain itu, ia juga melatih beberapa manusia yang tangguh untuk bergabung dalam timnya, dan tentunya menggunakan pekerjaannya dem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━━━━━━━━━ ♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱
"karena, engkaulah batas antara imajinasi dan realitas."
⧫
⦅ C H A P T E R S I X T E E N ⦆ ↳ 'four years betrayer' is it worth for your life?
▀▄▀▄▀▄ enjoy! ▄▀▄▀▄▀
.
.
.
Kali ini, aku sampai di depan gerbang dengan menaiki motor dan melepaskan helmku, aku dibiarkan lewat tanpa ragu-ragu. Toh, aku tidak mungkin menyembunyikan vampir di motor, kan?
Aku langsung menuju ke pintu, dengan asal meninggalkan motor Taehyung di depan pintu, dan bertemu dengan Hoseok dan Alison. Mereka berdua terlihat sangat cemas.
"Ya Tuhan, Querida, kami berpikir yang terburuk," seru Alison. Hoseok tidak seekspresif temannya, tapi ia menatap luka di keningku.
"Astaga. Apa itu karena terjangan peluru?"
"Tentu saja," kataku dengan tegas. "Apa kau salah satu mata-mata yang mengikutiku semalam? Atau kau mendapatkan laporan dari orang lain?"
Kami menuju ke kantor Don. Yang membuatku lega, aku melihat pintu gedung dikunci di belakang kami. Bagus, Don mengunci semua orang di dalam.
Hoseok masih terlihat cemas. "Sebenarnya, aku melihatnya dari video. Kau disadap. Don yang menyimpan kasetnya."
"Setidaknya aku bisa melihat bagaimana tampilan gaunku di kamera, meskipun sekarang gaun itu sudah hancur."
"Kau terlihat cantik, Querida." Alison tidak pernah melewatkan kesempatan, tidak peduli dalam situasi apa pun. "Buang pria pucat yang tidak berdetak jantung itu, dan aku akan menjagamu."
"Pria pucat yang tidak berdetak jantung itu telah menyelamatkan nyawaku, Alison," tegasku padanya. "Aku tidak akan terlihat cantik jika ada tiga buah peluru di kepalaku, iya kan?"
Don berdiri saat kami masuk, sesuatu yang jarang terjadi. Don menatapku selama beberapa saat, dan sesuatu yang tidak bisa kujelaskan tampak di wajahnya.
"Perlihatkan padaku," mulaiku tanpa basa-basi.
Don tahu apa yang kumaksudkan, dan menekan tombol layar plasma saat Hoseok menutup pintu.