[9] you fooled me twice

4K 651 78
                                    






































appreciate it
with vote and comments




















appreciate it with vote and comments ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-𖤈-



Kesadaranku kembali sedikit demi sedikit. Yang pertama dan paling kusadari adalah jantungku masih berdetak.


Oke, aku tidak mati atau berubah menjadi vampir. Itu sungguh melegakan.


Kemudian aku menyadari ada bantal di bawah kepalaku. Yang lebih mengejutkanku adalah aku berbaring miring dengan tubuh tertutup selimut. Ruangan di sekitarku gelap, tirainya tertutup. Ada lengan yang melingkariku dari belakang, warna kulitnya nyaris sama dengan kulitku.


Pada saat itulah aku terbangun.


"Di mana kita?"


Siapa yang ada bersamaku tidak perlu dipertanyakan lagi, sekalipun kepalaku masih terasa ringan.


"Di rumah yang aku sewa, di Richmond."


"Sudah berapa lama aku pingsan?" Detail konyol itu sepertinya penting; tapi apa alasannya, aku sendiri tidak tahu.


"Empat jam, kurang atau lebih sedikit. Cukup lama bagimu untuk bisa memonopoli selimutnya. Aku senang mendengarmu mendengkur dan mengamatimu berbaring nyaman di balik selimut, aku baru menyadar bahwa inilah yang paling kurindukan. Memelukmu saat kau tidur."


Aku duduk, tanganku langsung terangkat ke leherku. Seperti yang sudah kuduga, leherku masih mulus. Tidak ada bekas gigitan atau memar yang menunjukkan apa yang telah terjadi. Taehyung sudah menutup lubang gigitan di leherku dengan darahnya, menghapus setiap tanda atas apa yang telah terjadi.


"Kau menggigitku," kataku dengan nada menuduh, tapi tidak semarah yang kuinginkan.


Entah kombinasi cairan taringnya atau banyaknya darahku yang hilang yang membuat segalanya tidak terasa... memusingkan. Padahal sudah seharusnya aku merasa pusing. Meskipun kami berdua masih berpakaian lengkap, tapi aku berada di atas tempat tidur bersama dengan Taehyung, dan itu bukanlah ide yang baik jika aku ingin menjaga emosiku dari Taehyung.


"Iya," hanya itu yang dikatakan oleh Taehyung. Taehyung bahkan tidak mau repot-repot duduk, ia tetap berbaring dengan nyaman.


"Kenapa?"


"Karena banyak alasan. Apa kau mau aku menjabarkan semuanya?"


"Iya." Suaraku terdengar sedikit bergetar. Taehyung terlihat sangat peduli dengan pendapatku.


NEPENTHE [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang