NEPENTHE [kth + jjk]

[7] white lies flying high like a ceasefire

appreciate it
with vote and comments ♡

-𖤈-

Nattasha menatap gelas yang sudah setengah kosong yang kubawa kembali ke meja, dan terkesiap. "Jungkook, tidak bisakah kau mengendalikan hobi minummu? Ini pernikahan sepupuku, Demi Tuhan!"

Nada suara Nattasha yang ketus membuatku meremas gelasku dengan sangat keras, agar aku tidak menghantamkannya kepala wanita itu. Akhirnya gelasku pecah. Gin terciprat ke ke depanku, dan telapak tanganku mulai berdarah.

"Sial!" umpatku.

Semua kepala menolah ke arahku. Taehyung menyembunyikan tawanya dengan terbatuk.

"Apa kau baik-baik saja?" Daniel menatapku dengan cemas dan melilitkan serbetnya ke tanganku. Daniel menoleh pada Taehyung yang membalasnya hanya dengan mengangkat bahu.

"Aku baik-baik saja," kataku dengan malu.

Lisa menjulurkan kepalanya dari balik tubuh suami yang baru dinikahinya. "Apa kau mau bertukar tempat duduk dengan kami?" tanyanya dengan suara pelan.

Mereka pikir aku marah karena Taehyung adalah vampir. Aku sama sekali tidak mengkhawatirkannya. Kedekatan Taehyung denganku memang membuat kendali diriku menipis, tapi resepsi ini bahkan belum dimulai.

"Jungkook!" Jaehyung datang ke meja dan melepaskan serbet dari tanganku. "Apa kau terluka parah?"

"Aku baik-baik saja," jawabku dengan ketus. Wajah Jaehyung yang tampak sakit hati membuatku merasa bersalah. "Hanya malu," elakku. "Aku akan baik-baik saja. Kembalilah ke mejamu. Jangan membuat situasi ini terlihat lebih memalukan lagi."

Jaehyung terlihat lebih tenang dan kembali ke mejanya. Aku tersenyum untuk menutupi pikiranku yang kalut. "Sungguh," tambahku demi menenangkan Lisa.

Aku mengumpulkan pecahan gelasku dan mulai menampungnya dengan serbet yang berlumuran darah. "Aku akan pergi ke kamar mandi untuk mencuci tanganku dan membuang pecahan gelasnya."

"Aku akan ikut denganmu," ujar Lisa.

"Tidak!"

Lisa terlihat terkejut oleh jawabanku yang tiba-tiba. Aku menoleh ke Taehyung yang ada di sampingku, kemudian ke Lisa lagi. Mata Lisa membelalak, dan ia memahami maksudku. Setidaknya, sebagian maksudku.

"Apa kau bisa menemani Jungkook dan memastikan apakah mereka memiliki perban? Daniel bilang..." Lisa terdiam, kemudian melanjutkan dengan jahil, "Daniel bilang kau punya banyak pengalaman dengan luka berdarah."