budidayakan vote sebelum membaca♡
-𖤈-
"Sehun?" seruku dengan perasaan tidak percaya. "Oh Sehun? Kau yang membuatku harus datang jauh jauh dari Virginia?"
Sehun juga tidak melihatku. "Kau menghancurkan hidupku!" teriaknya. "Pertama, kekasihmu yang sinting meremukan tanganku, kemudian kau ternyata belum mati, dan sekarang makhluk-makhluk ini menculikku! Aku mengutuk hari saat pertama kali bertemu denganmu!"
Aku mendengus. "Aku pun begitu, Brengsek!"
Lazarus menatapku dengan sorot curiga. "Dia bilang kau mencintainya. Kau hanya berpura-pura tidak peduli padanya, agar aku tidak membunuhnya."
"Kau mau membunuhnya?" Mungkin aku lupa dengan waktu yang hanya tinggal terasa lima belas menit, atau mungkin aku hanya merasa muak. "Silahkan saja! Ini, aku bantu!"
Aku mengeluarkan pistol dari bagian belakang celanaku dan menembakkan ke arah Sehun. Lazarus dan vampir lain terperangah melihat perubahan situasi ini, dan aku mengambil keuntungan dari sana.
Tembakanku yang berikutnya medarat di wajah Lazarus, aku tidak mau repot-repot menembak jantungnya, karena aku ingin ia tetap hidup. Lazarus memiliki informasi yang kubutuhkan jika aku hidup, dan aku terus menembakkan peluruku hingga habis ke wajahnya, sementara tanganku yang lain melemparkan belati ke tubuh lima vampir sisanya.
Mereka menyerangku. Taring menancap dan mengoyak kulitku sebelum aku melemparkan mereka.
Ini adalah pergumulan yang kasar, berguling di atara bebatuan yang tajam, menghantam dan mengoyak tubuh yang bukan milikku. Aku sama sekali tidak memedulikan apa pun saat aku berusaha untuk mempertahankan belati tetap tergenggam di tanganku dan mencegah taring mereka mengenai leherku.
Aku memang tidak pernah keberatan mati demi Taehyung, tidak peduli Taehyung mengetahuinya atau tidak. Tapi lain halnya jika mati demi si pengecut Oh Sehun. Bisa dikatakan aku masih menyimpan dendam kesumat pada Sehun.
Vampir terakhir berhasil kulumpuhkan dengan tikaman di jantungnya, dan jam tanganku menunjukkan bahwa waktuku kurang dari tiga puluh detik lagi. Lazarus, yang masih belum mati setelah seluruh wajahnya diterjang peluru perak, merangkak ke arah Sehun.
Sehun, yang masih hidup, mengerang tak berdaya dan mencoba untuk mundur. Tidak ada waktu untuk mengorek keterangan dari Lazarus, apalagi membunuhnya dan sekaligus menyelamatkan Sehun. Bahkan nyaris tidak ada cukup waktu untuk melakukan salah satunya.
Tanpa berpikir, aku menarik Sehun dan menggendongnya di atas bahuku, sambil berlari ke mulut gua. Sehun menjerit dan memakiku di sela-sela napasnya. Waktunya habis, tepat pada saat aku melihat sercecah cahaya dari arah mulut gua. Di belakangku, aku juga mendengar Lazarus tidak akan berhasil keluar. Begitu pula denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEPENTHE [kth + jjk]
FantasyJeon Jungkook sekarang adalah Agen Khusus. Jungkook yang bekerja untuk pemerintah dengan tujuan membasmi vampir-vampir. Selain itu, ia juga melatih beberapa manusia yang tangguh untuk bergabung dalam timnya, dan tentunya menggunakan pekerjaannya dem...