03.

2.1K 141 4
                                    


"Alloh ada dimana-mana. Senantiasalah bertasbih, bertahmid, bertahlil, mengingat-NYA ditiap helaan nafasmu hingga malaikat Izrail mencabut nyawamu dari ubun-ubunmu...
Berpasrahlah, dengan mengucap innalillahi wa inna ilaihi roji'un... Berawal dari-NYA maka akan kembali pada-NYA..."

Sidang Jumat kali ini Abu Djafar, seorang kyai dari mesjid besar di Busan menjadi tamu khotib. Para wanita sebagian ada dipondok, sebagian lagi diflat.

Aira sedang mendengar dakwah Abu Djafar tersebut diflat sambil membantu Ummi menyiapkan makanan untuk para pria yang pulang Jum'atan nanti.

Aira semalam menghubungi Abi dan ummi-nya di Bandung.

"Abi sedang mengurus pasport dan surat lainnya, kita mau pergi nyusul kamu kesana. Tapi, Alhamdulillah...yaa Robb, kamu selamat. Ummi pengen ketemu orang yang udah selametin kamu, Umma..." kata Ummi.

"Ummi, yang nolong Umma seorang cowo Korea, non muslim.... Umma cuma takut Abi ntar marah," sahut Aira.

"Hehe....kamu itu seperti gak kenal Abi aja. Percaya Ummi deh, Abi gak akan marah. Alhamdulillah masih ada yang mau nolongin kamu walau dia non muslim. Kita ber-husnudzon aja ya Umma," tukas Ummi.

"Mungkin dua atau tiga hari lagi Abi sama Ummi kesana. Kamu mau dibawain apa?"

"Pengennya sih keripik sanjay sama ketan bakar hehehe... Tapi gak usahlah ribet, apalagi ketan bakar, takutnya keburu asem, Ummi. Gak usah ngerepotin," seloroh Aira.

"Apa yang gak buat anak Ummi? Kebetulan, Udamu besok mau mampir ke Bandung."

"Ya ya, ummi..."

Aira sangat senang sebentar lagi akan bertemu kedua orangtuanya. Dan itu berarti sekitar hari Ahad. Aira mengulum senyum.

"Eumh...melamun ya? Sampai gak sadar dakwahnya selesai... Ayo, bereskan. Sebentar lagi Buya dan yang lainnya pulang.." usik Ummi Kultsum.

"Eh, oh...astagfirulloh, mianhe Ummi..." sahut Aira, kaget campur malu.

Ummi Kultsum tersenyum.
"Lagi mikirin apa? Dari tadi senyum-senyum terus?"

"Gak Ummi, cuma inget kalo Abi dan Ummi Ahad nanti kemari. Aku jadi gak sabar, udah seneng duluan...."

"Oh, Ummi pikir kamu lagi kelimpungan sama Taehyung itu,"

"Mwo? Ummi.... Taehyung? Um, gak mungkinlah Ummi. Dia kan..." kilah Aira cepat.

"Alloh dalam memberi itu selalu dalam berbagai cara dan jalan. Siapa tau, dia jodohmu. Siapa tau dia tiba-tiba terketuk hatinya dan menjadi muallaf." cetus Ummi.

"Ummi bisa saja, Insya Alloh kalo jodoh gak akan kemana, Ummi." Aira mengamini.

Taehyung? Ahh...kejauhan kalo dia berharap cowo itu jadi pendamping dan imam hidupnya.

.

.

.

Ternyata Ahad pagi Abi dan Ummi Aira sudah datang. Aira bahagia banget ketemu lagi. Apalagi mereka berencana akan tinggal agak lama karena akan mengurus surat-surat di KBRI dan membantu penyelidikan polisi tentang kejahatan traffic human yang menimpa putrinya.

Aira sedang bercengkrama dengan Ummi ketika ponselnya bergetar. Aira tersenyum begitu mendapati nama yang tertera dilayar. Ponsel ini dibelikan Taehyung saat berbelanja waktu itu.

"Yeoboseoyo..."
"Umma...emh, kamu gak lagi sibuk?" tanya Taehyung

"Ada apa?"
"Ng...-gak, tadinya aku mau...kesitu."

Sound Of The Atmosphere (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang