epilog 2

1.8K 112 15
                                    


***

Pagi buta. Taehyung mengambil air wudlu untuk sholat tahajjud. Entahlah perasaannya sejak kemarin nggak enak. Aira selalu bilang, saat hati resah, gelisah, sedih, lebih baik disholatkan. Karena Alloh akan langsung menyirami hati yang mulai mengkerut itu.

Setelah salam terakhir, Tae mendengar suara dari luar. Dia yakin itu bukan suara binatang. Itu suara langkah manusia. Tae menajamkan pendengarannya. Satu, dua, tiga, empat, lima. Kira-kira ada lima orang diluar sana. Siapa mereka?

"Astaghfirulloh.... Jangan-jangan--"

Oekkkk..oekkk...

Terdengar tangisan Alif. 'Aira pasti bangun dan mencariku', pikir Tae. Makanya dia bergegas kembali ke kamar.

"Kenapa Alif?"

"Nggak tau, tiba-tiba aja nangis." sahut Aira.

Lalu Aira menyusui Alif.

"Umma, kamu jangan kaget. Mimikin aja Alifnya, diluar ada orang. Entah siapa. Bisa maling, bisa siapa aja. Aku mau bangunin Bang Arif dulu," kata Tae setengah berbisik.

Aira langsung menatap Tae, kuatir. Tae mengangguk. Dia memeriksa kunci jendela.

"Kalo dengar ribut-ribut, tolong...kamu diam aja oke? Jangan keluar," masih kata Tae.

"Tapi Tae--"

"Sstt....jangan kuatir." Tae mengelus kepala Aira.

"Hati-hati ya?"
Tae tersenyum lalu keluar perlahan. Dia mengetuk kamar Bang Arif.

"Maaf Bang, tapi jangan ribut, diluar kayaknya ada orang."

Dia mengernyit lalu mengeluarkan ponselnya, mengirim pesan singkat pada teman dan tetangga sekitar.

"Ada balasan. Kata tetangga kita, diluar ada beberapa orang yang mencurigakan, berpakaian serba hitam." Bang Arif membaca balasan dari tetangganya itu.

Nggak lama ada ada suara ribut-ribut diluar, seperti orang berkelahi.

Bang Arif dan Tae keluar. Benar saja orang berpakaian serba hitam itu mengacungkan senjatanya ke arah Tae. Dan sebagian tengah baku hantam dengan dua orang lainnya yang berjaket hoody. Baru saja orang itu hendak melepaskan tembakannya, sebuah batu bata melayang mengenai lengan orang itu. Pistol itu diraih Tae dan menodongkannya.

Empat sisanya sudah berhasil dilumpuhkan. Dua orang disana ternyata Yoongi dan Zildan.

"Siapa kalian?"

"Mereka anak buah mucikari itu, Tae." malah Yoongi yang jawab.

"Aku menghubungi Zildan." imbuhnya.

Lalu datang polisi mengabarkan bahwa mereka juga udah menangkap bos mucikari tersebut nggak jauh dari lokasi.

"Ada apa Tae?" Abi ternyata udah keluar bersama yang lainnya.

"Mereka anak buah mucikari itu, Bi." sahut Tae.

"Tae Oppa! Kimmy hilang!" Zahra berlari keluar. Aira juga sambil gendong Alif.

"APAA??!"

"Tae, komandan tadi bilang, bosnya itu tadi berhasil kabur. Bisa jadi Kimmy--" cetus Yoongi

"Ayo, hyung! Bismillah..."

"Jangan kemana-mana, ara?" Tae menatap Aira.

Aira mengangguk. Dan berdoa agar Kimmy baik-baik aja.

Sound Of The Atmosphere (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang