••
••
"Aku nikahkan Hummaira Ayyatuljannah binti Baharuddin Assidiq dan Kim Taehyung- Muhammad Thoriq Imanuddin, dengan mas kawin 50 gram dibayar tunai."
"Saya terima nikahnya Hummaira Ayyatuljannah binti Baharuddin Assidiq dengan mas kawin tersebut, tunai."
"Sah?"
"Sah!"
Taehyung menyematkan cincin dijemari manis Aira. Kemudian Aira salim pada Taehyung. Dilanjut memohon doa restu dan pelukan dari Ummi dan Abi yang tergolek diranjang.
Ibu dan anak itu saling memeluk, Aira terus memohon dukungan doa dan maaf dari kedua orangtuanya.
Dan...ketika ia tiba menyalami eomma Taehyung.... Aira merasakan tikaman ribuan pisau dipandangannya.
•
•
•
Aku berdiri dibalkon, menatap deburan ombak disana. Anginnya cukup kencang sore ini. Sungguh, aku malas melakukan apapun. Padahal kami sampai di Busan seminggu lalu. Ya, aku seminggu ini tinggal dirumah eomma Taehyung. Untuk sementara...., begitu Tae bilang padaku.
Entahlah, aku selalu teringat momen pernikahan itu. Andai saja....
"Astagfirulloh..." gumamku.
Aku kesal sendiri. Nggak seharusnya aku ingat terus saat-saat itu.
"Aira..."
Deg. Deg. Deg.
Itu dia..."Turunlah, ada yang mau kubicarakan denganmu." katanya.
"Ye, eomonim..."
Ya! Ibu mertuaku. Eomma Tae.
Lalu aku turun. Eomonim duduk menungguku diruang makan.
"Ye, eomonim?"
"Hanjak,"
Akupun duduk dengan hati yang kebat-kebit."Kau makan sedikit sekali hari ini. Apa masakanku tak enak?" interogasinya langsung.
"Maaf..."
"Aku tidak memasukkan bahan-bahan yang haram didalamnya. Kau sungguh tak menghargaiku," asumsinya.
"Maaf, eomonim..."
"Ck, eomma, panggil aku eomma. Aira,"
"Ye, eomma." Aira mengangguk..
"Kalo ada apa-apa, aku tak ingin Tae menyalahkanku. Ara?"
"Araseoyo...eomma,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sound Of The Atmosphere (End)
FanfictionDRAP. DRAP. DRAP... Langkah gadis itu setengah berlari kini, karena langkah yang mengikutinya pun semakin mendekat. Kakinya yang kini tanpa alas apapun, dan menahan pedih di kakinya sejak tadi...gak menyurutkan langkahnya untuk mencari perlindungan...