Sound Of The Atmosphere (End)

21.

••

••

"Hyung..." Tae nggak percaya kedua hyungnya datang tepat pada waktunya bersama beberapa petugas.

Aira dibantu tiga pria menarik Kimmy. Dan....huft! Kimmy berhasil ditarik dan tali yang mengikatnya pun dilepas.

"Kimmy..hiks...hiks, cantik...bangun." Aira menepuk-nepuk pipi tembem Kimmy sembari memeluknya.

"Tae, Kimmy kenapa? Kenapa belum sadar? Tae!" Aira mengguncang tubuh Kimmy.

Tae meringis,"Umma, Kimmy anakku. Anak kita. Dia anak yang kuat. Gwenchanaaa..."

Aira mulai sadar kalo Tae pun terluka. Dia sudah berkeringat begitu...

"Maaf..." Aira mengelus pipi suaminya.

Tae tersenyum,"Aku nggak apa-apa, Umma.. Tanganmu juga terluka... Ah ya, kita melakukan yang terbaik untuk anak-anak..."

Aira sesegukan. Tangisnya pecah.
Kagetnya baru terasa. Mereka lalu dibawa untuk dirawat. Apalagi Tae karena mendapat luka yang lumayan dalam dibagian perutnya.

>>>Skip

"Aliffff...!!" Tae dan Kimmy berhambur mendekat. Kimmy membawa  bungkusan plastik.

"Umi, ini susu dedek. Aku tadi ketemu duo ahjusi trus dikasih coklat, boleh ya mi?" cerocos Kimmy.

"Boleh...boleh," aku mengiyakan.

"Ahjusinya juga ikut..."

Oh, Yoongi dan Hoseok Oppa. Ah, pastilah mereka.

"Hai," sapa mereka.

"Apa kabar, oppa?" tanyaku.

"Selalu baik. Kau tau Ra, sebentar lagi Yoongi menikah." ujar Hoseok.

Mataku membelalak,"Ohya? Waaa, syukurlah. Senangnya,"

Yoongi cuma kelamas-kelimis, salting.

"Alif udah gede ya, nggak kerasa..." ucap Yoongi.

"Iya...hyung. Kami berhutang pada kalian. Makasih," sela Tae.

"Trus, gimana kabar Jisoo?" tanyaku sambil memberikan Alif pada Tae.

"Setelah kejadian itu, dia dirawat di rumah sakit jiwa. Untung aja keluarganya nggak macem-macem Ra," tukas Hoseok.

"Papanya Jisoo udah menghubungiku waktu itu dan minta maaf juga." kata Tae.

Aku menata meja makan. Kimmy juga bantuin.

"Ayo kita makan bareng, oppa." ajakku.

"Waaa...apa ini? Kau beruntung Tae, selalu ada yang masakin. Kenyang lahir batin deh!" seru Hoseok.