***
Seorang laki-laki bertubuh kerdil menghembuskan asap rokoknya. Dibagian pipinya ada luka codet tembus ke kelopak mata.
"Bos! Setiap transaksi kita lakukan di Indonesia saja. Tentang perijinan itu masalah gampang. Di Indonesia saya punya koneksi. Pokoknya Bos tau beres saja." kata laki-laki berjaket kulit dan botak.
Laki-laki kerdil itu menghembuskan nafas.
"Ya, kita rugi banyak. Perempuan itu... Aish!! Anak buah kita yang ditahan kemarin, sudah bebas?"
dengusnya.
"Sudah Bos. Mereka dalam perjalanan."
"Bos! Ada kabar bagus, Bos!" laki-laki tembem itu tergopoh menghampiri bosnya.
"Ada apa?"
"Mereka ada di Indonesia sekarang."
"Siapa?"
"Aira...dan keluarga kecilnya,"
Seringai licik tergambar diwajahnya.
"Tibalah pembalasanku!"
Dia melumat cerutu yang sedang dipegangnya.
.
.
.
Alif dari tadi rewel. Pengennya digendong terus. Udah digendong Abinya, nenek sama kakeknya, tetep aja nangis.
"Tapi badannya nggak demam, Bi." keluh Aira.
"Kenapa jagoannya Abi? Hm? Gerah ya? Bobo gendong Abi ya?" Taehyung menggendong Alif dengan posisi kayak gendong anak kangguru.
Masih nangis juga.
"Coba rebahin, Umma. Sakit badan kayaknya, sambil olesin kayu putih nih punggungnya." sela Ummi.
Taehyung merebahkan tubuh Alif. Anak itu masih sesegukan. Aira melepas popoknya dan hanya menyisakan kaos sama cd. Diolesi minyak kayu putih lalu dipijit punggung anak gantengnya itu.
"Mi, liat tuh dia merem melek... Lucu banget sih jagoannya Abi," bisik Taehyung sambil mencium pipinya gemas.
Aira mengangguk,"Begah, nggak nyaman dia..."
"Dari tadi dia mimik mulu sih ya? Kembung nggak?" Taehyung mengelus kepala jagoannya.
"Dikit,"
Ponsel Taehyung berdering. Dia mengernyit. Dia lalu menerima panggilan tersebut.
"Yeob...--"
"Tae, maaf aku nggak bisa lama-lama. Hati-hati selama kamu di Indo. Aku dapat info, mucikari itu mencari Aira." kata Yoongi.
"Apa? Kok bisa dia lolos dari hukuman?"
"Entahlah. Hati-hati ya? Nanti kuhubungi lagi, jaga diri kalian baik-baik." ucap Yoongi.
"Ya, hyung juga..."
Aira menoleh kearah Tae. Bertanya dengan mimik wajahnya.
"Yoongi hyung,"
"Ada apa?"
"Nggak ada. Kita batalin aja acara jalan-jalannya ya?"
"Loh, kenapa? Kimmy udah excited gitu loh, Bi. Kasian kalo nggak jadi,"
Tae duduk menghadap jendela. Gimana nih? 'Orang-orang itu, mau apa lagi sih?', begitu pikirnya.
Berumah tangga dengan Tae hampir 5 tahun, buat Aira mengenal sedikit sifat suaminya itu. Sekarang Tae banyak diam, berarti dia lagi banyak pikiran. Lagi ada masalah.
"Tae..."
Kalo lagi gitu, Aira akan manggil nama, bukan Abi. Dia mengelus pundak Tae.
"Cerita dong. Dadakan jadi gini begitu Yoongi oppa nelpon,"
"Nggak ada. Tapi...beneran, kita cancel jalan-jalannya ya? Aku nggak enak badan nih kayaknya."
Aira menatap Tae lalu senyum
"Ada apa? Kamu nggak bisa bohong sama aku, Tae."
Tae ngangguk. Ya, ddia emang nggak bisa ngerahasiain apapun dari Aira.
"Umma-ya...Yoongi hyung ngasih kabar tentang mucikari itu."
"Trus?"
"Menurut hyung, dia nyari kita, kamu tepatnya. Gimana aku nggak kuatir, coba? Orang itu nggak main-main, Umma..." Tae menggenggam tangan Aira.
Aira tersenyum,"Serahkan pada Alloh, Tae. Percaya, Dia akan melindungi kita."
"Iya, aku tau. Tapi nggak ada salahnya aku jaga-jaga kan? Aku nggak rela kalo orang itu sampai macem-macem sama kamu dan anak-anak." ujar Tae kukuh.
"Iya... Ya udah, trus gimana dong kita bilangnya sama Kimmy?"
Tae mempoutkan bibirnya. Aira menjentikkan dua jarinya.
"Kita main cat-catan aja. Kimmy pasti suka. Deket tamaan belakang ada spot kosong tuh."
"Cat-catan gimana?"
"Iya main cat. Kimmy suka gambar tuh. Gimana?"
"Catnya ada? Kuasnya?"
Aira mengangguk,"Ada. Tenang, ini catnya aman kok."
Akhirnya mereka mengajak Kimmy main cat. Jadilah mereka main cat pake kedua tangan. Ditempelin gitu ke tembok. Kimmy tergelak.
"Abi, emh...ini kayak upin ipin yang main cet, itu kan?"
"Oh, iya ya..."
"Aku mau bikin pelangi aja. Pelanginya yang banyak ya Bi?"
Tae tersenyum,"Boleh..."
Aira tersenyum liat anak-ayah itu yang begitu bahagianya walau cuma main cat.
Bahagianya tuh disini.....
¥
Hi, readers!
Just epilog...
So
Gomaweo & Saranghae
😻😻
KAMU SEDANG MEMBACA
Sound Of The Atmosphere (End)
ФанфикшнDRAP. DRAP. DRAP... Langkah gadis itu setengah berlari kini, karena langkah yang mengikutinya pun semakin mendekat. Kakinya yang kini tanpa alas apapun, dan menahan pedih di kakinya sejak tadi...gak menyurutkan langkahnya untuk mencari perlindungan...
