18.

1.1K 99 4
                                    














Hummaira's pov

Eomma menatap kami lekat-lekat.

"Sejauh mana pamanmu itu cerita?"

Taehyung melipat kedua tangannya. Dia sudah berjanji akan menjawab semua pertanyaan eomma, kalo eomma nggak rewel, nggak banyak protes dan nggak ganggu aku lagi.

"Kami nggak jadi bercerai, eomma. Perlu eomma ingat," ucap Tae.

"Jawaban yang  ingin eomma dengar... Paman cuma cerita sampai disitu. Kalo eomma dulu pernah mencintai seorang muslim dan eomma hampir menjadi muallaf. Aku akhirnya menarik kesimpulan atas keinginan eomma yang rada aneh itu." lanjutnya.

"Sekarang nggak ada alasan lagi eomma menentang pernikahanku dengan Aira,"

"Kau tak akan bahagia, Tae."

"Eomma...jebal, jangan berkata seperti itu. Aku akan mengalah asal eomma maafin Tae..." aku bersimpuh didepan eomma sambil memegang kakinya.

"Eomma! Teganya eomma mendoakan anakmu seperti itu?" tangan Tae terkepal.

"Tae.... Jangan kasar," hardikku seraya berbalik memandangnya.

"Apa eomma yakin aku bahagia dengan Jisoo? Eomma bahagia aku dijadikan kacung olehnya? Apa Jisoo mau hidup apa adanya denganku?" cecar Tae.

Eomma diam dengan keangkuhannya. Aku sangat menyayangkan hal ini. Aku nggak suka dengan pemandangan ini, seolah akulah penjahatnya. Yang membuat ibu dan anak ini bertengkar.

"Tae..."

"Lihat Aira, eomma. Dia bahkan mau belajar memasak makanan kesukaanmu. Bukan beli jadi, tapi memasaknya. Aira tetap meminta untuk bercerai, karena dia memikirkan eomma. Tak bisakah eomma liat kebaikkannya? Aku yang ingin kembali padanya, karena aku sangat mencintai istriku, eomma. Aku udah janji pada Abi dan keluarganya di Indonesia untuk menjaganya dan nggak menyakitinya, menyia-nyiakannya."

Kugenggam jemarinya. Aku ingin menutup mulutnya agar nggak menyakiti eommanya lebih dalam lagi.

"Eomma ingin aku menjadi seorang pengecut? Mengingkari janjiku pada Tuhanku?"

"Lalu kau? Kau sudah jadi seorang pengecut ketika dia datang dalam hidupmu, membuatmu lupa akan janjimu pada keluarga Jisoo." sela eomma dengan nada kemenangan.

"Kalo hal itu aku akan memperbaikinya, eomma. Aku nggak mungkin menceraikan Aira. Dia hidupku,"

"Poligami. Kau hanya perlu menikahi Jisoo, mudah kan? Di Islam ada aturan seperti itu. Jadi...kedua janjimu bisa kau tepati," tukas eomma ringan.

"Aarrgghhh..!!!"

Tae tampak marah. Dan eomma pun keluar, nggak peduli dengan yang terjadi.

.

.

.

.


Sayup-sayup terdengar suara takbir bergema....

Allohu Akbar... Allohu Akbar... Allohu Akbar... Laa illaha illallohu wallohu Akbar..

Taehyung keukeuh ingin ikut sholat Ied. Dia memakai baju koko serba putih. Senada dengan gamis yang kupakai. Dia tersenyum. Aku rindu senyum kotaknya. Dia mengusap pipiku.

"Ayo, kita ke mesjid." katanya.

"Eomma?"

Taehyung mendengus,"Dia nggak akan mau diajak, Umma. Udahlah,"

Sound Of The Atmosphere (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang