SENNA PERIN
Senna melangkahkan kakinya dengan semangat, hal paling disenanginya saat sedang 'bete' adalah berbelanja di super market. Kini ia sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli apapun yang menarik perhatiannya. Menelusuri rak-rak penuh makanan dan barang keperluan lainnya entah kenapa membuatnya merasa senang.
Senna agak 'bete' karena tadi si bocah tengil Renand sempat menyinggung soal hubungan dengan pacar. Renand memang tidak tau apa-apa tentang dirinya,tentu saja. Tapi karena Senna sedikit sensitif menyangkut masalah itu, ia tetap menyalahkan Renand karena telah membahas seorang 'pacar'.
Senna menjalin hubungan dengan seorang musisi muda kenamaan. Hubungan mereka sudah berlangsung selama dua tahun tanpa di ketahui publik. Selain Senna yang tidak mau di jadikan omongan orang banyak, apalagi fans-fans Green yang kebanyakan anak-anak ABG yang tidak pernah merasa bersalah setelah menghina orang lewat sosmed. Green juga di larang pacaran oleh manajemen-nya, karena karir nya sedang berada dipuncak. Itu semua hanya DULU.
Sibuknya Green yang hampir tidak pernah menghubungi Senna membuat Senna mengerti bagaimana akan kelanjutan hubungan mereka. Senna selalu mencoba menghubungi Green tapi yang ada hanya sang manajer yang mengangkatnya dan kadang membentak Senna agar tidak menghubungi Green di waktu tertentu. Banyak alasan yang di berikan oleh manajernya, sibuk rekaman, sedang istirahat, sedang manggung, pemotretan, fans signing dan banyak kegiatan ke artisan lainnya membuat Senna hanya bisa menunggu kepastian saja.
Saat paling menyedihkan adalah, ketika Senna membaca postingan akun penggali gosip yang terkenal akan ke akuratan berita yang mereka sampaikan, walaupun tidak resmi. Sebuah artikel tentang Green dan sang kekasih lengkap dengan foto mesra mereka yang di ambil secara diam-diam di pajang di artikel itu. Perempuan itu jelas bukan Senna. Saat itulah semuanya berakhir. Green mengakui tanpa penyesalan dan kata maaf.
Sekarang Senna masih sendiri menangisi cintanya yang di buang sia-sia, sedangkan Green sudah tidak malu lagi menampakkan kemesraan di depan umum dengan kekasih barunya yang juga merupakan seorang aktris muda yang cantik wajahnya saja. Senna tidak mungkin menuntut lebih banyak lagi, ia masih punya pikiran masa depannya tidak akan damai lagi ketika media juga akan ikut campur, nantinya. Apalagi nitizen di dunia maya sangat bangga ikut campur dengan urusan orang lain, dan menilai pantas dan tak pantas atas hubungan seorang selebriti dengan pasangannya.
Disini-lah Senna sekarang. Di sebuah cafe dekat tempat tinggalnya, duduk sendirian menikmati makan malamnya di temani acara talk show di tv yang menampilkan Green dan pacar barunya sebagai bintang tamu. Sial.
Mungkin jika perempuan lain mengalami hal seperti ini, mereka akan menangis menahan sesak di dada dan kehilangan selera makan. Namun untuk Senna, hanya kemarahan yang di rasakannya selera makannya pun menjadi bertambah berlipat-lipat. Memotong daging steak yang ia bayangkan sebagai perempuan yang sekarang bersama Green. Menyuap dengan rakus dan mengunyah dengan lama dan keras, membayangkan bahwa Green lah yang ia ratakan dengan gigi.
Sampai saat suara mengejutkan Senna, membuat jus lemon yang hendak ia minum membasahi seluruh badan bagian depannya. Senna benar-benar merasakan jantungnya berdetak sangat cepat tangannya gemetar akibat keterkejutan. Senna menoleh pelan dan mendapati Renand sudah berdiri di sampingnya mengangkat kedua tangan dan tersenyum...geli.
''Kau boleh tertawa pak Renand.'' Ucap Senna tenang sambil mengambil tisu sebanyak-banyaknya untuk mengeringkan pakaiannya. Tapi Renand hanya menutup mulutnya menggunakan kepalan tangan.
''Maaf kan aku.'' Kata Renand terdengar nada penyesalan.
Senna hanya bergumam pelan sambil terus mengelap bajunya dengan tisu.
''Aku benar-benar minta maaf, aku tidak berpikir kau akan punya reaksi berlebihan seperti itu. Aku terlalu gembira melihatmu disini.'' Renand mengucapkannya dengan cepat.
APA? Reaksi berlebihan??!! dasar bocah tengil. banyak kata-kata dan umpatan kasar yang sudah Sena teriakkan dalam hati dan otaknya sekarang. Senna tetap diam tidak mempedulikan ocehan permintaan maaf dari Renand. Sampai ia merasakan tangan lain yang ikut mengelap dadanya.
''APA YANG KAU LAKUKAN??!!!'' Senna berteriak tak terkontrol lalu tangannya dengan otomatis mendarat di pipi Renand dengan keras. Renand yang sebelumnya bersimpuh dengan lutut kini jatuh terduduk sambil memegangi pipi kanannya.
''Aku hanya mencoba membantu membersihkan bajumu. Itu bentuk permintaan maafku yang paling tulus.'' Renand menjawab dengan polos atau sok polos lalu memindahkan tangan dari pipi ke dada kirinya.
Kurang SOPAN!!! terbuat dari apa otak bocah ini? melakukan hal memalukan di tempat umum seperti ini!! oh Tuhan.... Senna merasa kehormatannya terenggut di depan umum, tepatnya di cafe langganannya. Senna jadi berpikir kenapa bocah kampret ini bisa berada di sini?! ahh peduli dedemit Senna memikirkan itu sekarang.
Sekarang semua mata pengunjung yang di situ menjadikan Senna tontonan gratis. Kejadian Live disini mungkin lebih menarik dari acara talk show di tv. Kurang ajar, Senna buru-buru mengambil tasnya dan berjalan dengan cepat keluar dari cafe itu. Masalah bayaran? gampang nanti ia akan menelpon manajer cafe itu yang kebetulan adalah teman akrabnya dan Senna adalah pelanggan tetap di situ.
''Apa kau bertambah marah? aku meminta maaf lagi.'' Senna menghembuskan napas panjang sebelum berbalik memandang Renand yang ternyata menyusulnya.
''Iya saya bertambah marah sampai ingin memotong tangan anda! tapi Anda sudah meminta maaf, lalu apa lagi? saya akan menjawab saya memaafkan Anda walaupun saya akan tetap mengingat kelakuan kurang ajar anda.''
''Lalu kau mau minta ganti rugi? sebutkan saja.''
Anak ini benar-benar menjengkelkan. Senna menatap Renand penuh emosi.
''Boleh saya meminta anda menerima tamparan saya lagi?!'' kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Senna
''Tentu tidak. itu sangat menyakitkan dan beresiko mengikis ketampanan abadiku ini.'' Jawab Renand lalu tertawa.
Makhluk apa yang Senna hadapi sekarang? Senna tidak seharusnya berlama-lama meladeni makhluk kurang ajar satu ini, bagaimanapun juga dia adalah anak bos di tempatnya bekerja. Senna belum siap menjadi pengguran kalau bocah ini melakukan nepotisme.
Apalagi menyadari mental Renand yang kalau dilawan akan berbalik menyerang Senna sendiri.
''Kalau begitu selamat malam!'' Senna membanting pintu mobil di depan Renand dengan keras. Abaikan saja, dia juga sudah merasakan tamparan Senna tadi. Senna melirik ke luar jendela sebentar dan mendapati Renand melakukan kecup tangan dan meniupkan ke arah Senna.
HOOOEEEKKK!!!
Sepertinya responnya kurang bagus. dan aku nyoba promosi tapi taku di demprat sama yang punya lapak hehehehehehe
GREEN DAVEBIAN
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG FATHER
General FictionRenand memiliki segalanya, wajah tampan dan berasal dari keluarga terpandang, membuatnya bisa menikmati hidup tanpa harus merasakan penderitaan. Mendapatkan wanita cantik hanya bermodalkan kedipan mata, mengganti mobil sesuai tanggal setiap harinya...