RENAND JIWAN HUTAMA
Senna mengikuti Renand menelusuri lorong rumah sakit bagian VIP dengan tangan yang tak bisa ia lepaskan dari genggaman Renand. Menyebalkan! Penderitaan Senna bertambah dengan adanya ancaman Renand yang membuatnya tidak mampu melawan. Senna takut jika ancaman Renand bukan omong kosong. Sekarang pikiran menyesal karena pernah berhubungan dengan Green terus berputar di otaknya.
Senna merasakan kaget saat melihat wanita yang ia ingat sebagai Tantenya Nathasha, berada di depan sebuah pintu kamar inap. Wanita itu terus menatap kedatangan mereka berdua dengan datar. Apa jangan-jangan....? Ya Tuhan. Senna merutuki nasibnya yang harus terjebak dalam masalah mereka.
''Akhirnya kau mau juga menampakkan dirimu disini.'' Wanita paruh baya itu berbicara kepada Renand dan menoleh ke arah Senna setelahnya lalu turun ke arah tangan mereka yang masih terpaut. ''Masuklah!'' perintahnya.
Senna tercengang melihat siapa saja yang ada di dalam kamar Vip itu. Seorang wanita muda yang sangat cantik yang sedang merapikan botol-botol susu bayi dan seorang bayi laki-laki yang tertidur di ranjang. Senna merasakan tangan Renand yang semakin dingin tapi genggamannya semakin erat.
Wanita cantik itu menaruh barang yang ia pegang dengan kasar saaat melihat Renand yang membatu di tempatnya.
''Nathasha?'' Gumam Renand.
***
''Apa kau sangat sibuk sampai tidak punya waktu untuk menghubungi nomer telepon yang ku kirimkan?'' Tidak ada kata sambutan seperti 'hai' dari mulut Nathasha.
''Ku yakin kita tidak ada hubungan apa-apa lagi sehingga aku tidak harus menghubungi dirimu, bukan?'' Balas Renand santai. ''lagipula aku takut kalau kekasihku cemburu saat tau aku masih berhubungan dengan wanita di masa laluku.'' lanjutnya dengan mengangkat tangan yang masih mengenggam tangan Senna lalu mengecupnya singkat.
Nathasha mendengus kesal lalu mengalihkan tatapan ke arah Senna yang memasang wajah yang kusut tak disembunyikannya. Siapa saja yang melihat ekpresi Senna, akan mengatakan bahwa ia cemburu. namun bukan itu, Senna hanya merasa tidak suka berada di tengah-tengah perseteruan mantan pasangan itu. Bukan urusan penting baginya.
''Kau tidak perlu cemburu nona. karena kau harus marah sekarang. Aku mencoba menghubungi kekasihmu karena dia harus mengurusi anaknya sekarang.''
Bagai petir di musim kemarau, perkataan Nathasha mengejutkan Renand dan Senna. Renand tak menyangka Nathasha akan memberi dirinya berita omong kosong semacam itu.
Renand punya anak?
''Coba katakan sekali lagi. Aku harus apa Nathasha?'' Tanya Renand, ingin memastikan pendengaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG FATHER
General FictionRenand memiliki segalanya, wajah tampan dan berasal dari keluarga terpandang, membuatnya bisa menikmati hidup tanpa harus merasakan penderitaan. Mendapatkan wanita cantik hanya bermodalkan kedipan mata, mengganti mobil sesuai tanggal setiap harinya...