Renand Jiwan Hutama
Memasuki rumah, Renand tidak menemukan siapa-siapa, pak Mukmin mengatakan kalau ayah dan ibunya berada di kamar mereka sejak ayahnya pulang dari kantor, mereka belum keluar bahkan untuk makan sekalipun.
Ibunya pasti masih marah, tadi siang ia mengakui kesalahannya kepada ibunya karena ayahnya yang menyuruh. Lalu yang ia dapatkan adalah teriakan kemarahan, tamparan, siraman teh panas plus lemparan cangkir. Untung saja ayahnya menahan kemarahan ibunya setelah itu, kalau tidak mungkin tulangnya akan ada yang patah. Renand jadi tahu sekarang kalau ibunya jauh lebih ganas dari ayahnya.
''Mas bos dan calon nyonya bos mau makan malam?'' Pak Mukmin, asisten rumah tangganya bertanya di belakang Renand.
Tidak seperti kebanyakan asisten rumah tangga lain yang biasanya perempuan, keluarga Hutama mempercayakan seorang pria kurus bernama Mukmin untuk berbagi pekerjaan rumah tangga dengan dua asisten rumah yang merupakan perempuan. Ia mengambil pekerjaan apa saja.
Renand melirik ke arah Senna yang berdiri kikuk di ruang tamu, ia tersenyum melihat ekpresi Wanita cantik itu yang entah kenapa membuatnya ingin selalu melihat Senna disini. Ia juga tidak mengerti kenapa dirinya menyeret Senna kedalam masalahnya dan mengganggu hidup wanita yang selalu cantik di matanya itu.
Pertemuan pertamanya di lift dengan Senna tidak terlalu mempengaruhinya, ia justru terpengaruh setelah mengetahui siapa Senna dan kisah cintanya bersama seorang artis yang tega meninggalkan Senna hanya untuk membantu perempuan lain. Pria bodoh adalah sebutan untuk mantan kekasih Senna dari Renand.
''Kami akan nunggu mama dan papa.'' Jawab Renand santai ke pak Mukmin.
''Baik, mas bos. Mas bos Kenand dan mbak bos Vania akan datang sekitar pukul delapan.'' Renand seketika menegang mendengar perkataan Mukmin. Kenapa kedua kakaknya datang sekarang? apa itu artinya dia akan mendapatkan omelan dan pukulan lagi?
Kedua kakak Renand berada di luar negeri, Vania kakak pertamanya yang sudah menikah ikut dengan suaminya di Australia. Sedangkan Kenand memilih London sebagai negara dimana ia melanjutkan kuliah dan bekerja disana.
Dilihatnya Senna yang sangat tegang dan berwajah pucat, saat ia membawakan wanita itu minuman.
''Minumlah. Kenapa kau tegang sekali? Disini bukan tempat penjagalan.'' gurau Renand. Ia lalu duduk di samping Senna.
Tangannya di cekal oleh jemari lentik Senna. ''Kenapa kau membawa aku kesini?!'' Senna berbisik namun terdengar kekesalan.
Belum sempat Renand menjawab, suara ayahnya terdengar dari arah samping. ''Mereka belum datang?''
Sontak Renand dan Senna langsung berdiri dari tempat duduknya. ''Belum, pa.'' Jawab Renand masih sedikit canggung karena melihat sorot mata ayahnya yang seperti menghunus jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG FATHER
Ficción GeneralRenand memiliki segalanya, wajah tampan dan berasal dari keluarga terpandang, membuatnya bisa menikmati hidup tanpa harus merasakan penderitaan. Mendapatkan wanita cantik hanya bermodalkan kedipan mata, mengganti mobil sesuai tanggal setiap harinya...