--9

55.3K 3.1K 64
                                    

SENNA PERIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SENNA PERIN

Tanpa di persilakan, Renand memasuki rumah Senna seperti rumahnya sendiri, membuat Senna terperangah. Harusnya ia tidak membuka pagar tadi, ck!

''Apa kau punya makanan manis?'' Renand bertanya seperti bos

''Ada tapi tidak untukmu.'' jawab Senna ketus.

''Lalu untuk siapa? Green? penyanyi yang suka tebar pesona itu, Padahal wajahnya biasa-biasa saja.'' ucap Renand mengejek.

''Tebar pesona lebih terhormat dibandingkan tebar benih untuk  di jadikan anak dengan sembarang wanita.'' Sindir Senna.

Renand menurunkan kakinya yang tadi di atas meja, ia duduk di sofa ruang tamu rumah Senna. Wajahnya terlihat berubah menjadi marah.

''Oh, apa kau tersinggung dengan perkataanku? itu artinya kau sadar kau melakukan itu.'' Ucap Senna enteng lalu meninggalkan Renand pergi ke dapur.

Suara langkah kaki Renand terdengar mengikutinya. Senna hanya harus mengabaikannya saja, tapi ia penasaran dengan jawaban Renand.

''Kenapa kau membenciku Senna?'' Renand terdengar serius.

''Entahlah, aku hanya tidak menyukai orang sepertimu.'' Jawabnya santai.

Renand terdiam sejenak. ''Bisakah kau mulai belajar untuk menyukaiku?'' Pinta Renand.

''Untuk apa?''

''Aku hanya ingin kita lebih dekat.''

''Jawab pertanyaanku saat di mobil.''

Renand menghela napas sejenak. Tatapan matanya tak dilepaskan dari mata Senna, membuat Senna memalingkan wajahnya.

''Baiklah.'' Renand memegang bahu Senna yang tentu saja di tepis kasar oleh Senna. ''Pertama kali aku melihatmu di lift, Aku seperti melihat takdirku yang berjalan menghampiriku.''

Senna memutar bola matanya kesal. Ingin rasanya ia menyumpal mulut gombal Renand dengan serbet kotor.

''Lalu saat aku ke rumah pamanku, aku di tunjukkan fotomu yang ternyata adalah mantan kekasih artis tebar pesona itu. Lalu aku melihatmu di cafe dan terlihat marah saat menonton mantanmu bersama kekasih barunya di tv.'' Ada senyum jahat di bibir Renand dan ia memperlihatkannya sekarang.

''Itu saja?'' Tanya Senna bingung, dimana letak istimewanya.

''Apa yang kau harapkan? kenyataan kau sudah bekerja di kantor ayahku sejak lama, ku yakin kau tau bagaimana sifat bawaanku.''

YOUNG FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang