Senna Perin
Ada yang menarik perhatian Senna saat ia melintasi kawasan menuju rumahnya, bangunan besar yang belum memiliki fungsi, yang di tempeli oleh rumahnya terlihat begitu ramai. Sebelum ini, setahu Senna bangunan itu belum ada fungsinya alias masih kosong, meskipun kosong, tetap saja ada yang menjaganya. Beberapa security dan kadang Senna melihat ada yang mengunjungi bangunan itu, mungkin pemiliknya.
Berbeda dengan sore ini, banyak orang disana bahkan karangan bunga memenuhi areal parkirnya, Senna tidak bisa membaca tulisan karangan bunga itu karena terlalu jauh dari jalanan. Mungkin saja gedung itu sudah akan di fungsikan, menjadi apapun, Senna tidak akan peduli kecuali menjadi club malam. Gila saja, bangunan tepat sebelah rumahnya itu beralih menjadi club malam. Tapi mustahil, melihat di depannya, tepat di seberang jalan adalah tempat Ibadah.
Ia baru saja pulang dari rumah keluarga Hutama. Pembicaraan yang kemarin, tidak bisa di anggap selesai setelah kejadian tadi pagi. Kalau di ingat-ingat Senna ingin sekali mengutuk keluarga itu. Begitu jelas, ia menolak tawaran sebagai babysitter anak dari Renand, semakin jelas juga, cara mereka menjebaknya agar ia mau menjadi pengasuh.
Kemarin dia memang menginap disitu, tidur di kamar milik Vania saat remaja. Ia sudah sangat yakin mengunci pintu setelah mengusir Renand keluar semalam, tapi tadi pagi, ia mendapati Renand tidur di sebelahnya. Tidak memakai baju. Hanya memakai celana. Menyebalkannya lagi, baby tidak tidur bersama mereka. Dan ia benar-benar tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Itulah kelemahannya, saat dirinya tidur karena kelelahan, ia tidak akan terbangun meskipun ada suara terompet di sebelah telinganya.
*****Hangat hembusan napas menerpa wajah Senna, membuat dirinya terbangun dari tidur nyenykanya dan terbelalak mendapati wajah Renand di depan wajahnya. Sangat dekat. Ia mau berteriak namun suaranya tidak keluar, hanya mulutnya yang menganga tidak percaya. Senna beringsut mundur dan merasakan tangan Renand juga melingkari pinggangnya. Sialan! apa yang terjadi?! Ia memeriksa pakaiannya, masih tetap sama. Kaos milik Vania dan celana piyama panjang masih terpasang di badannya.
Tapi pemandangan di depannya benar-benar mengerikan. Renand dengan bertelanjang dada terbaring menyamping menghadap ke arahnya. Matanya terpejam memamerkan bulu matanya yang lentik. Setan apa yang menguasai dunia hingga ini bisa terjadi?!!
Mengumpat dengan kasar, Senna turun dari tempat tidur. Ia panik. Sangat.
Seluruh umpatan kasar dengan berbagai bahasa ia keluarkan dari bibirnya. Senna tidak menguasai banyak bahasa, hanya dua. Namun mempelajari kata umpatan dengan berbagai bahasa adalah kesenangannya.
Senna tidak tahu apa yang harus di lakukan sekarang, ia hanya bisa mondar-mandir di ruangan itu sambil memijat pelipis dan mengacak rambutnya.
''Kenapa? Kenapa dia disini?! Baby di mana?'' Ia bertanya kepada dirinya sendiri dengan panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG FATHER
General FictionRenand memiliki segalanya, wajah tampan dan berasal dari keluarga terpandang, membuatnya bisa menikmati hidup tanpa harus merasakan penderitaan. Mendapatkan wanita cantik hanya bermodalkan kedipan mata, mengganti mobil sesuai tanggal setiap harinya...