Chapter 2 Hamil

2.6K 69 11
                                    

Music playing : Ada Band - Setengah Hati

Music playing : Ada Band - Setengah Hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Richard pria yang ramah. Mengajak bicara Susi walau ala kadarnya. Sarapan pagi di dalam kamar hotel diinterupsi oleh Richard yang mulai bernafsu padanya. Susi menjalankan tugasnya seperti biasa antara istri pada suami.

"Kamu steril, kan?" tanya Richard padanya ketika mereka sudah selesai berhubungan intim. Susi mengangguk agak ragu apakah tadi dia sudah melakukan hal yang ditanyakan Richard itu.

"Saya minum pil KB." Susi berdoa semoga dia tidak lupa minum pil KB. Biasanya dia lebih memilih suntik KB pertiga bulan sekali namun kali ini dia berganti metode kontrasepsi atas saran Mami.

Richard mengangguk senang. "Bagus. Saya tidak suka pakai pengaman." Ucapnya, "selesaikan sarapanmu. Saya ada keperluan pekerjaan. Kamu tetap di sini."

Susi tidak berkata. Dia kembali meneruskan sarapan mereka yang sudah dingin. Susi harus lebih mengingat-ingat lagi bahwa dia tidak boleh lupa minum pil KB.

Setelah sarapan, Richard meninggalkannya seorang diri. Diliriknya kartu kredit yang sepertinya Richard tinggalkan. Susi tidak berniat untuk memakainya karena Richard tidak mengatakan apa pun mengenai penggunaan kartu kredit itu. Dia tidak ingin disebut wanita tidak punya tata krama seperti yang pernah terjadi pada salah seorang teman sesama profesinya. Temannya datang dengan wajah lebam akibat dipukul oleh suami kontrak karena lancang menggunakan uang tanpa memberi tahu.

Seperti itulah risiko yang mesti ditanggung jika menghadapi pekerjaan macam ini. Kadang batin Susi menjerit tidak terima atas keputusan pembagian hasil oleh Mami. Namun dia tidak bisa berbuat banyak. Mendapatkan uang dalam tempo singkat hanya ini caranya. Dia terkadang menyesali perbuatannya dahulu. Dan kini, dia berusaha agar tidak menyesal lagi. Tuhan telah mencatat takdirnya seperti ini maka dia hanya bisa menjalani.

***

Hari berlalu berubah jadi minggu lalu bulan. Richard memperlakukannya dengan sangat manis tidak seperti pada umumnya. "Sepertinya saya menyukai kamu, Susi." Ucap Richard ketika mereka memutuskan untuk berbelanja di pasar Malioboro.

Susi tersenyum. Komitmennya bahwa dia tidak ingin jatuh cinta pada kliennya sendiri. Susi tidak mau terlibat masalah hati terlalu dalam. Mencintai seseorang yang seharusnya menjadi bosnya adalah kesalahan besar baginya. Dia tidak ingin hal itu terjadi. Susi takut jika akhirnya Richard pergi meninggalkannya kembali ke negara asal di Amerika sana akan membuat hatinya terluka.

Susi hanya tersenyum, tidak mau menjawab ucapan Richard.

"Saya serius. Saya menyukai kamu, Susi." Richard berkata lagi ketika melihat Susi tidak mengatakan apa pun.

"Richard, apa kabar istrimu?" Susi mengalihkan ucapan Richard. Dia tidak mau hatinya terluka jika mencintai Richard.

"Makena baik-baik saja." Jawab Richard, "dia sedang mengandung anak kami. Usia kandungannya baru dua bulan."

KALA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang