Bagian 37 Raina

436 52 17
                                    

Sudah baca chapter 36? Kalau belum, baca dulu karena aku hari ini posting 2 kali. Kalau sudah, silahkan lanjut baca chapter ini 👌😆😆

 Kalau sudah, silahkan lanjut baca chapter ini 👌😆😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Music Playing : Sheila on 7 - Lapang Dada

Kala kembali teringat saat dia tersadar dari koma, dia tidak mengingat apapun. Dan hal itu membuatnya depresi dan tidak ingin bicara atau melakukan apapun.

Frustasinya bertambah ketika dia tidak bisa mengingat orang-orang yang datang menjenguknya. Kala hanya tahu ketika mereka mengatakan namanya. Aidil, Rio, Raina, Kieran, Brian, dan mamanya.

Kala teringat wanita bernama Raina yang menangis ketika menjenguknya. Mengatakan bahwa wanita itu menyayangi Kala.

Kala mengerutkan keningnya mengingat itu. Raina bukan wanita yang ada dalam mimpinya. Raina bukan Cinta dan pernyataan suka yang Raina utarakan serasa salah dalam pendengarannya.

"Mas?" Katarina datang memanggilnya.

"Apa sudah satu jam?" tanya Kala. Hanya memandangi kamar yang pernah di tempati Cinta membuat Kala tidak tahu waktu.

"Bukan." Ucap Katarina. Kala terdiam. "Ada tamu."

"Siapa?"

"Kala, apa kabar?" Itu suara Raina. Lalu wajah Raina menghalangi pandangannya. Raina tersenyum lebar pada Kala, lalu berjongkok di hadapan Kala.

"Kamu sudah sehat?" tanya Raina lagi. Dia membawa sebuah bungkusan berupa buah apel. "Aku bawa buah apel." Raina mengangkat sedikit buah apel dalam bungkusan plastik itu.

"Sama siapa?" tanya Kala berbasa-basi.

"Sendiri." Raina mengangkat bahu.

Kala mengangguk lalu pandangannya tertuju kembali pada ruangan kosong itu. "Bisa minta tolong?" tanya Kala.

Raina mengangguk.

Tangan Kala menunjuk bagian dalam kamar yang membuat Raina ikut mengarahkan pandangannya mengikuti jari telunjuk Kala. "Ambil pakaian itu." Ucap Kala pelan.

Raina tertawa pelan, "oke. Sebentar."

Raina berdiri lalu menuju lemari pakaian yang pintunya terbuka. Diambilnya pakaian yang ternyata sebuah kemeja katun lengan pendek. Raina memberikan kemeja katun itu pada Kala. Dilihatnya Kala memandangi kemeja yang sudah berada di tangannya. Lama Kala memandangi kemeja itu tanpa membuka percakapan.

Raina berdehem, "Kala dapat salam dari Aidil."

Kala mendongak. Dahinya berkerut. "Aidil? Siapa? Aku agak lupa."

Raina kemudian duduk berhadapan dengan Kala. Diletakkan kedua tangannya di lutut Kala. Dipandangnya Kala. Merasa iba dengan apa yang terjadi pada Kala. Raina kemudian mengeluarkan ponselnya dari tas selempang yang dipakainya. Dicarinya aplikasi WhatsApp lalu mencari kontak Aidil. Ditunjukkan pada Kala foto kontak Aidil.

KALA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang