(tamat)
Susi hamil hasil dari pernikahan kontrak ilegal dan melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki diserahkan ke panti asuhan, dan anak perempuan yang diberi nama Cinta Kasih Senja dititipkan pada adik kandungnya. Susi memil...
Malam tahun baru apdet cerita. Itulah yang saya lakukan. Lagi enggak kepengen keluar rumah 😆 Setelah ini, saya usahakan apdet cerita seminggu sekali ya. 🙏 maklum sudah mulai masuk kerja lagi.
🌼🌼🌼🌼
Music playing : Anggun C Sasmi- Snow on the Sahara
🌼🌼🌼🌼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bermodal nekat, Susi memilih kabur dari supermarket itu. Kesempatan itu dia lakukan karena majikannya lengah dan pria yang sudah lama ingin dia lupakan itu sedang sibuk berbicara dengan istrinya.
Susi terus berlari tanpa berniat untuk berhenti. Nafasnya tersengal, kakinya terasa kebas akibat berlari, dan rambutnya dia yang potong sebatas bahu sudah basah oleh keringat, namun dia tidak akan berhenti sebelum semuanya aman. Semoga ibu majikannya tidak menyadari bahwa asisten rumah tangganya sudah kabur. Dan semoga kaburnya kali ini tidak akan membuatnya tertangkap.
Susi tidak punya telepon genggam. Selama dia bekerja, semua majikannya melarangnya menggunakan telepon genggam. Merasa sudah aman, dia berhenti di gang sepi. Berusaha bersembunyi. Susi merogoh saku celana longgar yang dipakainya berharap dia tidak meninggalkan dompetnya. Nafasnya sangat lega ketika dompet kecilnya masih ada di saku celananya. Dibukanya dompet berwarna hitam yang sudah lusuh itu. Dia tersenyum melihat fotonya, adiknya dan anak kembarnya ketika mereka berada tepat di depan panti asuhan.
Air matanya menggenang. Menyesal telah melakukan hal yang merupakan sebuah kepercayaan aneh itu. Mitos anak kembar dampit itu telah membuatnya berpisah dengan kedua anaknya. Kini dia sangat rindu kepada anak-anaknya. Berharap bahwa mereka tidak bertemu dalam keadaan menikahi saudara sendiri karena itu pasti sangat menyakitkan bagi mereka berdua, jika tahu bahwa mereka adalah saudara kandung.
"Maafkan ibu. Ibu menyesal." Bisiknya. Diusap foto itu, berharap mereka bisa tahu bahwa Susi sangat menyayangi mereka.
"Susi?"
Susi tersentak mendengar suara seorang pria memanggilnya. Dompet yang dipegangnya jatuh dan terbuka, memperlihatkan foto itu. Buru-buru diambilnya dompet itu lalu mengambil ancang-ancang untuk lari namun tangan kokoh itu sudah meraih pergelangan tangannya, yang membuatnya memberontak. Dia takut sekali hingga dia tidak berani melihat wajah orang itu.
"Hei, ini aku." Pria itu menyentak Susi hingga wanita itu berbalik.
Mata Susi terbelalak ketika tahu siapa yang berada di hadapannya.
"Richard?"
Astaga! Apakah Richard mengejarnya? Apakah larinya terlalu lamban jadi Richard masih bisa mengejarnya? Di mana istri dan anak Richard sekarang? Belum sempat Susi berpikir lebih jauh, Richard sudah menariknya kedalam pelukannya.
"Akhirnya aku bisa menemukanmu, Susi." Bisik Richard dalam bahasa indonesia yang sudah fasih. Richard memeluk Susi erat. "Terima kasih, Tuhan. Kau telah mempertemukanku dengan orang yang selama ini selalu ada dalam mimpiku."
