Bagian 18 Pemuja Rahasia

514 43 9
                                    

Halo, sesuai janji, aku update lagi. masih ada yang nungguin enggak ya? ehehehe.. vote dan komennya ya. kalau yang vote sampe 100, aku update lagi. ahahahaha... enggak deh.. aku update seperti biasa ya. seminggu dua kali. minggu ini hutangku lunas ya. tunggu senin depan aku update lagi. pokoknya seminggu dua kali.  sampai ketemu senin depan ya. Oiya chapter depan bakalan ada yang ngamuk enggak ya ke saya? karena saya mau bikin para pemain saya menderita. ehehehe.. 

Spoiler Alert!!! kalau yang biasa baca cerita saya pasti pada tau kalau saya bikin cerita pasti dibikin galau melulu.. ahahahaah :D

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Music Playing : Sheila on 7 - Pemuja Rahasia

Hari sudah malam ketika mereka keluar dari Disneyland

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah malam ketika mereka keluar dari Disneyland. Kala berulang kali menguap lebar. Matanya begitu perih. Perjalanan dari Disneyland yang berada di Anaheim ke rumahnya di Sacramento sekitar 6 jam lebih. Dia khawatir jika tidak sampai ke sana malam ini juga.

Cinta memperhatikan betapa lelahnya Kala. Pria itu menemaninya berjalan-jalan di Disneyland. Menuruti segala keinginannya tadi. Menanggapi para penggemarnya yang tiba-tiba merubungnya bagaikan lalat.

"Kita bisa mampir di hotel terdekat, Kala." Ucapan Cinta membuat Kala menoleh.

"Kamu enggak keberatan kalau kita nginap malam ini?"

Cinta mengangguk. Dia tidak mau hal-hal yang tidak diinginkannya menjadi kenyataan. Kecelakaan misalnya. Memikirkan hal itu membuatnya ngeri.

"Oke. Kita cari hotel terdekat, ya."

Cinta mengangguk.

Mereka menuju hotel terdekat. Kala keluar dari mobil diikuti Cinta. Gadis itu memakai topi yang diberikan Kala ketika mereka memasuk Disneyland lalu memakai tudungnya. Kata Kala itu demi kebaikan Cinta sendiri. Cinta menurut saja, jika itu yang Kala mau.

Cinta menunggu di belakang Kala ketika pria itu berbicara pada resepsionis hotel. Lalu Kala berbalik menatap Cinta. "Ta," ucap Kala, "kamar VIP sudah habis. Adanya kamar biasa. Satu tempat tidur ukuran king. Enggak apa-apa?"

Cinta mengangkat bahu. Dia tidak masalah. Mungkin karena musim panas jadi hotel sudah penuh dipesan jauh-jauh hari. Kala mengangguk melihat tanggapan Cinta lalu kembali berbicara pada resepsionis. Setelah selesai, Cinta mengikuti Kala dan seorang pria berpakaian pelayan untuk menunjukkan kamar mereka.

Kamar mereka terletak di lantai lima. Benar apa yang dikatakan Kala. Hanya ada satu kasur ukuran king. Kamar biasa. Dengan satu set sofa dan kamar mandi. Cinta masuk ke dalam kamar lalu duduk di sofa. Matanya terpejam ketika di dengarnya pintu di tutup.

"Ta, tidurlah di kasur. Aku bisa tidur di sofa."

Cinta hanya bergumam menanggapi ucapan Kala. Kala menggeleng kemudian melepas jaketnya serta topinya. Kala mengambil kaus yang dibelinya tadi di Disneyland lalu memasuki kamar mandi. Dia tidak bisa jika tidak mandi walau sesungguhnya mandi di malam hari tidak baik bagi kesehatan.

KALA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang