Music playing : Ebit G. Ade - Titip Rindu Buat Ayah
"Sayang," Yusuf memanggil Susi ketika istrinya itu baru saja keluar dari kamar mandi.
"Ya?" sahut Susi kemudian mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer. Susi melirik sekilas Yusuf yang duduk di atas tempat tidur dengan laptop berada dipangkuannya.
"Ada teman yang usahanya mau gulung tikar, kalau aku ambil alih, bagaimana menurut kamu?" tanya Yusuf. Mata Yusuf masih tertuju pada laptop yang ada dipangkuannya sementara tangan kanan Yusuf menggenggam ponsel.
Susi meletakkan hair dryer itu kembali di atas meja rias lalu berbalik menatap suaminya. Kening Susi berkerut. "Kamu yakin?"
Yusuf mendongak kemudian mengangguk. "Yakin."
Susi tersenyum tipis. "Usaha apa?"
"Usaha katering makanan juga."
"Apa itu enggak bermasalah? Usaha teman kamu itu sudah mau bangkrut."
Yusuf memahami kekhawatiran Susi. Istrinya itu takut jika usaha yang diambil alih olehnya akan gagal. Yusuf menutup laptopnya kemudian menaruhnya di meja samping tempat tidur bersamaan dengan ponselnya. Kedua tangannya terentang meminta istrinya mendekat.
Susi menghela nafas kemudian mendekati suaminya. Dia naik ke atas tempat tidur kemudian memeluk suaminya. Menyandarkan kepalanya di dada Yusuf. Mendengar detak jantung Yusuf yang seirama.
"Aku Cuma takut kalau enggak sesuai keinginan kamu." Bisik Susi.
Yusuf tertawa pelan. Dipeluk Susi erat. "Kesuksesan itu dimulai dari kegagalan," bisik Yusuf, "seperti aku yang sabar dapatkan hati kamu. kamu ingat, kan?"
Susi tersipu. Dia ingat bagaimana perjuangan Yusuf memenangkan hatinya. Bersabar hadapi Susi yang takut menjalin hubungan baru karena masa lalu yang terus membayangi tiap langkahnya. Susi teringat ketika mereka melangsungkan resepsi pernikahan. Richard datang menemuinya. Richard yang ternyata teman Yusuf, datang atas undangan Yusuf. Richard yang menyalami Susi dengan mata berkaca-kaca. Sampai saat ini, Susi belum mengatakan pada Richard bahwa buah cinta mereka masih hidup. Susi bukannya tidak ingin menjauhkan Cinta dan Hamid dari ayah kandung mereka, namun Susi menjaga hati Yusuf. Susi tidak ingin Yusuf sedih karena nantinya anak-anaknya lebih dekat kepada ayah kandungnya.
"Enggak ada usaha yang enggak gagal," bisik Yusuf lagi. "Lagipula, dengan melanjutkan usaha teman, bisa menghemat biaya aku untuk beli barang-barang baru. Ya kan?"
Susi tertawa pelan. Yusuf selalu memiliki sifat yang positif. Yusuf selalu memandang apapun dari sisi baiknya. Betapa dia sangat mencintai suaminya itu. Susi mendongak menatap Yusuf yang menatapnya kembali.
"Aku sudah bilang sama kamu belum?" bisik Susi.
Alis Yusuf terangkat, "apa?"
"Kalau aku cinta kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA CINTA
Romansa(tamat) Susi hamil hasil dari pernikahan kontrak ilegal dan melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki diserahkan ke panti asuhan, dan anak perempuan yang diberi nama Cinta Kasih Senja dititipkan pada adik kandungnya. Susi memil...