Bagian 17 Kalah

498 46 6
                                    

sebetulnya saya mau posting hari kamis atau jumat besok tetapi karena ketikannya sudah jadi kemarin, saya posting saja hari ini. sesuai janji, saya akan posting seminggu dua kali. nanti kamis atau jumat saya posting lagi bagian 18. sudah sampai bagian 19 sih sebetulnya tetapi enggak mau saya posting semua ah, supaya pada penasaran. ehehehe... 😝😝
oke, selamat membaca. vote dan komentarnya ya.

🌼🌼🌼🌼 

Music playing : Ungu - Cinta Dalam Hati

Kala menyalami dokter kandungan yang bernama Joseph itu seraya tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kala menyalami dokter kandungan yang bernama Joseph itu seraya tersenyum. "Tolong jaga dia dengan baik. Jika ada flek yang keluar setelah jatuh ini, kalian harus datang lagi ke sini bertemu saya."

"Baik. Terima kasih, tuan." Kala mengangguk lalu mendekati Cinta yang sibuk memerhatikan foto hasil USG. Cinta mendongak menatap Kala. Pria itu tersenyum sekilas, "ayo, kita pulang." Ajak Kala.

Cinta mengangguk. Mereka keluar dari ruang praktik dokter Joseph. "Apa yang dibilang dokter tadi, Kala?" tanya Cinta. Matanya masih memerhatikan foto USG itu.

Tangan Kala terkepal di kedua sisinya. Dia berusaha untuk tidak seenaknya memeluk Cinta atau merangkul gadis itu. "Usia kandunganmu berjalan 9 minggu. Kamu harus banyak makan makanan sehat. Kandunganmu sehat. Jatuh tadi katanya enggak terlalu banyak pengaruh ke bayimu. Tetapi kalau ada keluar flek cokelat di celana dalammu, kamu bilang sama aku, ya."

Cinta menghentikan langkahnya lalu melotot mendengar ucapan terakhir Kala. Ditatapnya tajam Kala. Apa maksud orang ini? batin Cinta sebal.

Kala menatap bingung Cinta yang masih memelototinya. Bibir gadis itu mengerucut nampak sebal. "Apa? Apa aku salah bilang?"

Cinta menghela nafas. Merasa malas berbicara panjang lebar. Perkataan terakhirmu itu. Apa maksudnya bilang sama kamu kalau celana dalamku flek?

Kala menahan tawanya. Berpikir betapa ambigunya ucapannya tadi pada Cinta. Pantas saja gadis itu sebal padanya. "Oh," Kala berdehem. Dimasukkan tangannya ke dalam saku celana jeansnya, "maksudnya kamu harus ke dokter lagi."

Cinta mengangguk lalu berjalan lagi. Dia tidak peduli pada Kala yang sepertinya menahan tawa entah apa yang lucu.

"Kita ke apotik dulu, ya." Ucap Kala. Pria itu berjalan mensejajarinya. Menunjukkan selembar kertas resep pada Cinta.

Cinta mengangguk. Terserah pria itu. Cinta tidak ingin membantah apa yang Kala katakan. Dia tidak mau merusak suasana hati Kala yang sepertinya sudah mulai membaik.

"Oiya," tukas Kala teringat sesuatu, "tiga minggu lagi kamu harus kembali lagi ke dokter Joseph."

Cinta menatap bingung Kala. Kala memutar matanya. "Kamu ini," Kala berdecak, "Kamu harus periksa rutin kandunganmu."

Tanpa Cinta harus berkatapun Kala sudah tahu. Gadis itu akan protes. Kala menghela nafas. Berusaha menahan kesalnya pada Cinta.

"Ta, Periksa kandungan itu wajib." Jelas Kala, "supaya kamu tau bagaimana perkembangan anakmu."

KALA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang