XI - Scheme

2.7K 110 8
                                    

Happy Reading
Vote and Comment

"Berlebihan! Menjijikkan! Menyebalkan! Aku membencinya Hugo! Fuck off! Kill my father right now!"

Hugo mencoba menenangkan Ryle, ia mengusap pelan bahu Ryle agar ia meredakan emosi dan menghilangkan
Teriakan nya.
"Tenanglah kau hanya terbawa emosi, Ryle."

"Tapi ia terlalu berlebihan hingga ingin menghilangkan nyawa orang lain."

Hugo diam. Ia hanya menuntun Ryle agar berdiri dan memasuki mobil nya.
"Kau perlu istirahat, aku akan mengantarmu ke Apartement ku."

Setiba mereka di sana, Ryle masih diam tanpa mengeluarkan secerca kata. Ia merasa ingin langsung tertidur dengan nyaman. Lelaki ber-setelan jas hitam hanya menghiraukan nya agar Ryle tidak merasa terganggu.

Hugo tau Ryle butuh waktu untuk mencerna kata-kata Mack tadi. Jika Hugo berada di posisi Mack, maka ia juga akan melihat kesalahpahaman. Menyadari akan ke khawatiran Mack pada Ryle, Hugo mengakuinya bahwa Mack terlalu menyayangi Putri nya sendiri. Tetapi sayang sekali, Ryle yang belum memahami rasa sayang Ayahnya pada dirinya.

"Kau! Jika perempuan itu bertanya keberadaanku, katakan padanya bahwa aku sedang memiliki urusan!" Perintah Hugo pada salah satu bawahannya.

"Dan, perintahkan pada pelayan untuk mengurus segala perlengkapannya, dimulai dari makanan dan pakaian!"

"Dimengerti, Tuan!"

Hugo akan kembali menyelesaikan misi berikutnya dan menemui Roger yang pasti akan mengeluarkan seribu pertanyaan atas keterlambatannya.

Sesampainya di markas besar Blood eyes, Hugo melihat asap hitam yang berada di halaman belakang. Ia mengira ada sesuatu hal yang tidak beres sedang terjadi dan benar saja salah satu anggota mereka terlihat hangus terbakar mengenaskan.

"Tidak berguna!"

"Apa yang terjadi?" Hugo bertanya kepada sang Ayah.

"Manusia itu harus diberi pelajaran, bagaimana bisa ia mengalami kecelakaan sehingga membuat truk itu mengeluarkan semua isi nya. Tetapi, beruntung bahwa kejadian nya tidak diketahui masyarakat sekitar," jelas Roger.

Roger baru saja menyadari atas keterlambatan Hugo.
"Berdiri di sana, anakku!"

Hugo tersentak mendengar perintah Ayah nya.
"Aku terlambat hanya tiga menit?"

Tetapi, Hugo hanya pasrah lalu berdiri seraya melepas jas hitam dan kemeja nya. Ia berjongkok dengan tangan di atas kepala.

"Hanya tiga- Ouh! Aku belum siap!"

"Aku tau dan tutup mulutmu,"

Roger kembali memberikan dua cambukan pada tubuh Hugo. Terlihat beberapa garis kemerahan di sekujur tubuh nya. Hugo tau ini akan terjadi, tapi ia tidak akan mengira bahwa Roger membiarkan semua orang melihat pertunjukkan yang memalukan.

"Ambilkan aku dua botol anggur," Pelayan tersebut segera mengangguk dan meninggalkan mereka berdua yang ingin berdiskusi.

"Lextour Corp sedang berada di atas kejayaannya, dan aku ingin kau turun tangan dalam masalah ini. Lakukan penggelapan dana, ambil lima puluh persen penghasilan dari mereka."

A Romantic Killer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang