Happy Reading
Vote and CommentRoger berlari meninggalkan Thomas yang menangis ingin memeluk dirinya. Sementara Delancy sangat kecewa atas perlakuan tidak mengenakan yang telah ia lihat di depan matanya. Delancy mendekap Thomas yang menangis sesegukan, berkali-kali Thomas bergumam memanggil Ayahnya. Dengan berat hati Delancy berbohong, menjelaskan bahwa Roger sedang terburu-buru.
Delancy menatap ke sekeliling, dimana hanya ada dirinya, Thomas, Ryle, Hugo dan jasad Mack saja. Ia memperhatikan Ryle yang berteriak menangis di atas jasad Mack. Sementara Hugo berusaha menenangkan Ryle yang terus menangis.
Tidak ingin berlama-lama disana, Delancy menatap sekilas ke arah Ryle dan mengajak Thomas untuk pergi meninggalkan tempat itu.
Hugo tak tega menatap Ryle seperti itu. Ia merasa ada suatu kesalahan yang terjadi pada Mack. Bahkan, Mack belum sempat melepaskan tembakkannya. Para pengawal Roger pun tak ada yang melepaskan tembakan pada Mack. Hugo terus menenangkan Ryle agar meredakan tangisannya.
"Ambulan akan segera datang, tenangkan dirimu."
"Untuk apa kau memanggil ambulan?" Ryle menatap Hugo dengan mata sembabnya.
"Jasadnya akan di bawa ke rumah sakit dan di autopsi."
Ryle menggeleng dan mencengkram lengan Hugo. Ia menahan tangis yang berusaha terus mengalir.
"Tak perlu. Kita bisa membersihkan tubuhnya dan menyiapkan peti untuk nya."
Lagipula aku telah mengantungi peluru yang menembus itu. Aku akan membalas nya dengan tanganku sendiri. Batin Ryle meyakinkan dirinya.
"Kenapa semua ini bisa terjadi, Hugo? Aku belum menerima kenyataan menyedihkan ini,"
Ryle kembali menangis memeluk jasad Mack.
"Kau bisa dengar aku?""Ryle, berhentilah menangis. Aku sudah memerintahkan Jack untuk menyiapkan peti nya. Beritahu kepada orang-orang berita buruk ini."
Ryle mengangguk, kemudiam ia memeluk Hugo dengan erat. Menyalurkan perasaan sedihnya melalui pelukan erat.
"Terima kasih,"
•••
Upacara telah dilakukan dengan baik. Mack mungkin telah tenang di surga. Pasti ia telah bertemu kembali dengan istrinya. Sedih rasa nya jika hidup sendiri tanpa orang tua. Dan sekarang Ryle telah menjadi wanita tanpa ayah dan ibu.
Orang-orang pun terlihat sedih. Mereka ditinggalkan pemimpin yang mereka banggakan, mungkin hanya akan tinggal namanya saja yang mereka ingat.
Rasa sedih dan amarah tidak dapat Ryle bedakan. Ia tau siapa orang dibalik penembakan mengejutkan itu. Ia akan segera melakukan pembalasan yang serupa.
Ryle meninggalkan pemakaman dan memasuki mobil mendiang Mack. Mobil ini memang sengaja ia bawa dan anehnya tak ada larangan dari siapapun. Mobil berjenis PPV yang biasa digunakan polisi untuk berpatroli ini ia gunakan agar bisa menarik perhatian orang yang akan ia temui.
Ia sengaja melakukan nya sendiri tanpa campur tangan orang lain. Lagipula ini adalah urusannya dan siapapun tidak mungkin akan masuk kedalam urusan pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Killer✔
Romansa[COMPLETED] Kisah cinta segitiga memang selalu membawa bahagia sekaligus petaka dalam waktu yang sama. Sehingga, orang-orang yang terjerumus ke dalam lingkaran cinta segitiga akan mengalami hal-hal yang dilematis. Mereka tidak bisa bahagia secara ut...