XIII - Bad Luck!

3K 109 3
                                    

Happy Reading
Vote and Comment


Satu kejadian malam kemarin membuat Hugo menjadi canggung untuk menghampiri Ryle. Bahkan untuk menemui nya saja Hugo tidak mampu. Ada rasa malu yang masih berkeliling di benak nya, saat ia mencium Ryle secara tiba-tiba dan hampir mengajak nya bercinta. Bukan berarti Hugo bersikap pengecut dan tidak Gentle man tetapi ia memang merasa malu saat bertatap wajah dengan Ryle.

Duduk berdampingan di sebuah kereta api hanya berdiam diri tanpa membuka suara. Tidak mungkin jika ia akan diam dan menghiraukan Ryle hingga mereka sampai menuju Seattle. Hugo menggerakkan kepala nya agak menghadap Ryle. Melihat Ryle yang tengah sibuk pada Gadget nya.

"Kau lapar?"

Ryle menatap Hugo lalu tersenyum. Seketika membuat Ryle menganggukkan kepala nya tanda ia lapar.

"Baru saja aku ingin memberitahu padamu bahwa aku lapar,"

"Jack akan datang membawakan makanan untuk mu."

Beberapa menit kemudian, Jack benar datang dan membawakan lima kantung besar berisikan makanan. Ia terlihat kewalahan membawa seluruh benda tersebut.

"Bisakah kau menyingkir?" Tanya Jack pada Pria paruh baya itu.

Hugo terkekeh melihat tangan kanan nya yang terlihat tidak sopan. Pria paruh baya itu mengangguk pasrah lalu memberikan tempat duduk nya secara cuma-cuma.

"Harus nya kau bersikap sopan terhadap yang lebih tua," Hugo masih terkekeh seraya meraih satu kantung dan mengeluarkan isi nya.

"Makan dan habiskan semua nya!"

Hugo memerintahkan Ryle untuk memakan semua makanan yang dibawakan Jack. Ia mengeluarkan semua isi nya dan menaruh semua makanan itu pada pangkuan Ryle.

"Akan aku habiskan, terima kasih!" Ryle berbinar dan tersenyum senang. Sedetik kemudian ia memeluk Hugo dan mengecup pipi Hugo singkat. Hugo terperangah dan menatap Jack dengan melotot. Tetapi, Jack hanya mengedikkan bahu nya acuh.

"Nona, jangan lakukan hal itu lagi pada Tuan muda."

Ryle masih mengunyah makanan nya dengan lahap dan menatap Jack.
"Hal apa?"

"Kau mencium pipi nya? Ia sangat malu dengan perlakuan yang anda lakukan."

"Lihat wajah nya! Tidak ada ekspresi yang menunjukkan bahwa ia malu. Atau jangan-jangan kau juga ingin aku cium?"

Hugo mengangguk seraya menatap Jack. Ia juga membisikkan sesuatu yang membuat Jack menggeram kesal.
Terdapat ide gila yang ingin Jack lakukan terhadap Hugo untuk melakukan aksi balas dendam.

"Ryle, kau tau? Sewaktu Hugo remaja ia pernah mengajak seorang gadis bercinta."

"Lalu?" Ryle terlihat tertarik pada cerita Jack.

"Tetapi, Ia tidak tau bagaimana cara memasuki nya!" Jack tertawa dengan sangat keras yang mampu membuat para penumpang lain nya terganggu. Tak henti-henti nya Jack menertawakan atas apa yang baru saja ia ceritakan.

"Hanya itu?" Ryle bertanya datar membuat Jack berhenti dan Hugo langsung tertawa meremehkan. Tetapi, sedetik kemudian Ryle tertawa terbahak-bahak disusul oleh Jack yang ikut tertawa dengan senang nya.

Hugo menggeretak marah, ia memukul kaca tebal yang berada di samping nya.

"Jack hampir menelan kemaluan Pria!"

"Ceritakan!" Ryle bersemangat untuk mendengar cerita.

"Tidak atau kau akan merasa mual!" Jack mencoba membela diri.

A Romantic Killer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang