Happy Reading
Vote and CommentIa terbangun dari tidur nya. Entah berapa lama ia terbaring di sana, yang pasti tubuhnya terbaring di tempat yang sama. Bahkan dapat dikatakan, tak ada yang menyelamatkan dirinya saat ia jatuh pingsan.
"Hei, nona? Kau sudah sadar ternyata."
Pria dengan pakaian hitam yang membalut tubuhnya membungkuk menatap Ryle yang terdiam.
"Sudah berapa lama aku terbaring disini?"
Pria itu tampak menghitung waktu fi arloji nya.
"Mungkin hampir sembilan belas jam,"Waktu yang cukup lama, dan tak ada satupun seseorang yang berniat memindahkannya dari tempat tersebut. Ryle terbaring tanpa kesadaran ditengah halaman luas yang mungkin orang-orang berlalu lalang melewati dirinya.
"Kepalaku terasa berputar-putar."
Ryle memegang kepala nya yang terasa sangat berat. Itu mungkin akibat terlalu lama tubuhnya terbaring di tanah, dan kepalanya yang menyentuh bebatuan yang keras.
"Nona, kesadaranmu sudah kembali sepenuhnya. Maka dari itu, silahkan tinggalkan tempat ini."
"Hei, beraninya kau mengusirku."
Pria itu berdiri dan menyalurkan tangannya agar membantu Ryle berdiri.
"Ini perintah dari Tuan Hugo."Ryle ingat, beberapa jam lalu ia telah menciptakan kekacauan dan sebuah kebencian. Ia ingat pula saat Hugo mencoba menamparnya hingga ia terbaring seperti ini.
"Dimana, Hugo?"
"Aku tidak tau."
Ryle menatap Pria itu dengan memohon.
"Apa ia berada di rumah sakit?""Aku tidak tau, nona."
Ryle mengangguk.
"Ya, ia berada dirumah sakit bersama Jack, Roger, dan Delancy."Ryle berlari begitu saja bermaksud untuk menyusul Hugo. Entah ia akan mencari Hugo dimana, yang jelas rumah sakit di sana tidak hanya satu.
•••
"Bisakah kau duduk dengan tenang?"
Pria itu menghiraukan rekannya yang terlihat risih. Bagaimana tidak, sedari tadi ia hanya berjalan dengan arah yang sama berulang-ulang kali. Jack tau bahwa perasaan Hugo sedang cemas dan khawatir tapi seharusnya Hugo harus tenang dan berdoa.
"Aku tak tau, kenapa wanita sialan itu mencoba membunuh Delancy dan Roger."
"Ayolah, Hugo. Sudah beberapa kali kau menanyakan pertanyaan yang sama padaku. Aku rasa kali ini kau harus diam."
Hugo mengangguk setuju.
"Kau benar, aku harus diam dan tenang. Sedangkan kau, kau lah yang harus mencari tau alasan dari semua bencana ini.""Kenapa harus aku?"
Hugo mencengkram kerah jas yang dipakai Jack.
"Bukankah kau memintaku untuk diam? Maka dari itu kau yang melakukan semua nya. Sedari tadi aku berfikir tentang masalah ini."Jack meminta maaf pada Hugo. Ia memohon agar tidak diperintahkan untuk menyelesaikan masalah ini sendirian. Terlalu rumit dan sulit memikirkan jalan keluar nya.
"Jika sampai terjadi apa-apa pada mereka. Maka aku akan secepatnya membunuh jalang itu."
"Itupun jika kau mampu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Killer✔
Storie d'amore[COMPLETED] Kisah cinta segitiga memang selalu membawa bahagia sekaligus petaka dalam waktu yang sama. Sehingga, orang-orang yang terjerumus ke dalam lingkaran cinta segitiga akan mengalami hal-hal yang dilematis. Mereka tidak bisa bahagia secara ut...