Extra Part

5.4K 131 9
                                    

Clark County Detention Center - Las Vegas

Rambutnya terkuncir rapi dengan poni yang terkepang ke belakang. Pakaian khusus narapidana terlihat kebesaran di tubuhnya. Dengan cara membelakangi cctv cam, ia memutar-putari benda kecil seperti gadget yang membuatnya sangat penasaran.

Beruntung lapas tersebut dilengkapi fasilitas yang modern, sehingga sedikit memberikan kesan nyaman. Jam dinding memberikan suara detik per detik mengisi kesunyian, jarum jam menunjukkan pukul dua sore.

Dua minggu sudah ia mendekam di sel tahanan, menanti sang kaisar menjemputnya pulang. Janji yang diucapkan Hugo bahwa ia akan menjemputnya pulang, tetapi, Ryle harus menggunakan benda kecil seperti gadget tersebut.

Suara berdenting membuyarkan lamunannya ketika pintu otomatis terbuka lebar menampakkan dua pria berseragam membawa nampan. Mereka terlihat masih muda dan tidak mengerikan.

"Ini makan siang mu, nona."

Ryle menatap keduanya, memandang makan siangnya seperti makanan anjing.

"Terima kasih,"

"Bukankah kau kekasih Jack Courtney?" tanya pria berwajah asia.

Ryle menggeleng dan membuat keduanya kebingungan. Suara bisikan yang membicarakan Ryle terdengar samar ketika pintu tersebut kembali terkunci.

"Gosip itu menyebar?" Ryle terkekeh mendengarnya.

Saat ia ingin beranjak dari ranjangnya. Benda kecil tersebut mengeluarkan sinar laser yang berkedip. Rasa penasaran mendorongnya untuk mendekati benda tersebut.

"Tekan tombol hijau dan arahkan laser nya."

Pesan suara berdurasi singkat terdengar halus, membuat Ryle segera melakukan aksinya. Ia segera meraih benda kecil tersebut dan mengarahkannya ke knop pintu baja tersebut. Menekan tombol hijau hingga mengeluarkan laser yang dapat menghanguskan pintu berlapis baja.

Cukup sulit bagi Ryle, karena menghanguskan sedikit celah pintu membutuhkan waktu yang lama.

"Beruntung aku tak pernah menekan tombol hijau itu."

Sedikitnya asap berhambur di udara. Ryle mengulurkan tangannya agar dapat membuka knop pintu yang berada di luar. Tetapi, semua terjadi hanya sia-sia bunyi alarm memekakkan telinga membuat Ryle semakin ketakutan dibuatnya.

Tangannya yang gemetar berhasil membuka pintu. Ia berlari mencari tempat persembunyian. Berlari mengela diri agar tidak diketahui oleh petugas disana. Sebuah loker kosong menjadi tempat persembunyiannya, dengan keringat yang mengucur dan nafas sengal yang tertahan membuat dirinya seakan ingin meledak di dalam sana.

Beberapa petugas berlarian mencari keberadaan tahanan yang mencoba kabur.

"Ah, Sial!"

Debu yang berterbangan membuat dirinya ingin bersin. Seberapa tahan ia menahan bersin akhirnya suara berisik pun terdengar.

Seketika loker terbuka lebar menampakkan petugas kekar yang tengah berdiri bersidekap.

"Hei semua! Aku menemukan tikus cantik disini."

Pria itu menarik Ryle secara tiba-tiba. Memasangkan borgol secara paksa membuat dirinya tersentak.

"Pintar sekali kau mencoba untuk kabur. Kali ini kau tidak bisa apa-apa!"

Kepala Ryle menunduk, ia mencoba berontak tapi hasilnya sia-sia.

"Biar aku yang mengurus gadis ini dan membawanya pada hakim, kembalilah bekerja!"

A Romantic Killer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang