Happy Reading
Vote and CommentMalam kembali menghantui Ryle yang sangat gelisah. Jika tiga hari Hugo tidak kembali maka ia akan benar-benar menemui Ayah Hugo dan memberi tahu segala masalah ini. Besok, adalah waktu yang tepat untuk kembali menuju Las Vegas.
Dentingan bel membuat Ryle harus membuka pintu dan memastikan.
"Nona Howard?" Ia berfikir jika Hugo yang datang."Hmm?"
"Aku hanya memastikan. Terima kasih, dan maaf telah mengganggu istirahatmu, nona?"
Ryle mengangkat bahunya acuh dan menutup pintu dengan segera. Dentingan bel kembali terdengar membuat ia sangat marah untuk membuka pintu.
"Damn! What happen with you, man!"
Hugo mengangkat sebelah alisnya dan memasuki kamar tersebut. Ia melepas jas hitam lusuhnya.
"Ada apa?" ia bertanya mengenai Ryle yang masih berdiri di depan pintu.
"Tidak, aku pikir kau tidak akan kembali."
"Aku bertanya ada apa denganmu? Kenapa kau masih disini?"
Mulut Ryle menganga lebar seketika ia ingin tertawa melihat Hugo.
"Seriously? Aku juga tidur disini!""Kita?"
Ryle mengangguk membenarkan dan menghempaskan tubuhnya diranjang.
"Tidurlah, aku pikir kau sangat lelah!""Really? One room? With you?"
"Yes! With me,"
Hugo berjalan keluar meninggalkan Ryle yang menepuk bantal yang berada disebelahnya.
"Aku akan memesan satu kamar lagi."Ryle menatap Hugo tidak percaya. Ia terkekeh geli atas apa yang diucapkan Hugo. Ryle baru mengetahui fakta bahwa Hugo tidak tidur bersama wanita yang baru ia kenal. Tapi, tidak apa ia sama sekali tidak merasa keberatan.
Ponsel yang tergeletak di atas bantal berdering nyaring. Ryle membaca nama panggilan yang tertera di layar ponselnya.
"Hmm?"
"..."
"Apa? Bukankah kau akan pulang dalam waktu yang lama?"
"..."
"Aku sedang tidur, rumah pun cukup aman dan aku tidak membuat kekacauan,"
"..."
"Ok, Bye!"
Sambungan terputus. Ryle segera beranjak keluar dan berlari menuju pintu bernomor 152. Ia sangat panik mendengar bahwa Ayah nya akan kembali besok pagi. Keadaan akan bertambah kacau jika Mack tau Ryle tidak berada di dalam rumah, lebih tepatnya Las Vegas.
"Apa masalahmu?"
Ryle berdecak menatap Hugo yang memakai handuk Hitamnya, ia sempat melupakan masalah yang dihadapinya. Ryle tetap memandangi dada bidang Hugo yang sedikit berbulu. Hugo tampak begitu seksi dimata wanita manapun yang melihatnya.
"Oh, Lupakan Ryle!" Ryle bergumam yang masih dapat terdengar oleh Lelaki dihadapannya.
"Lupakan apa?"
"Masuk cepat, ini masalah rumit!" Ia mendorong Hugo masuk dan menutup erat pintu. Hugo tampak kesal, bisa-bisanya Ryle yang memerintahkannya masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Killer✔
Romantizm[COMPLETED] Kisah cinta segitiga memang selalu membawa bahagia sekaligus petaka dalam waktu yang sama. Sehingga, orang-orang yang terjerumus ke dalam lingkaran cinta segitiga akan mengalami hal-hal yang dilematis. Mereka tidak bisa bahagia secara ut...