Jacket

7.8K 814 2
                                    

"Did you just act Lisa ?!" Tanya Mr Yang sambil berjalan ke arah Lisa.

Lisa menengok ke sumber suara. Ia melihat wajah Mr Yang kesal bercampur khawatir.

"A-aku minta maaf" wajah Lisa merah. Ia malu pada CEOnya dan pada pria itu.

Sehun tidak menyangka itu hanya akting dan langsung berdiri sembari membenarkan jas-nya. This girl is so unique, he thought.

"Lisa, aku bersumpah tidak mau melihat kau melakukannya lagi. Kau tahu kami belum lama masuk untuk melihat sesi latihan kalian dan tiba-tiba kau melakukan hal itu membuatku panik!"

"Y-ya aku sangat menyesal untuk tindakan ku Mr Yang dan.." Lisa menatap Sehun dan kembali melihat ke wajah Mr Yang mencoba mencari jawaban kenapa pria itu ada disini dan siapa namanya. Ia yakin bahwa pria ini adalah mantan Idol hanya saja ia ragu apakah dugaannya benar.

"Ah, aku ingin perkenalkan dia pada kalian. Sehun, dia sejak hari ini resmi menjadi investor di YG, ia menempati kursi Direktur diperusahaan."

Lisa dan yang lain membungkuk hormat ke arah Sehun mendengar info dari Mr Yang.

***

Lisa menutup kamarnya dan menjatuhkan dirinya ke kasur.

"Ugh !" Gerutu Lisa sambil mengingat kejadian tadi pagi. Kenapa pria itu harus ada disana sih?! Kenapa juga pagi ini aku berakting pingsan lagi setelah berminggu-minggu tidak melakukannya karena sebelumnya juga di tegur oleh senior?! Lisa menarik bantal dan menutup wajahnya. She's really never gave up.

Ia mencoba melupakan kejadian tadi pagi namun justru malah teringat setiap detik adegan itu. Tapi makin di ingat raut wajah pria itu berbeda dengan wajah  pria yang ia lihat tempo hari. Pagi ini saat ia menghampiri Lisa wajahnya tidak arogan, namun lembut dan dewasa. Ia cukup tampan, dan ia memiliki tangan yang hangat dan besar. Gadis itu ingat ketika Sehun membelai wajahnya, lembut. Oh My God, what do you think Lisa?!

***

Pagi ini Sehun begitu semangat untuk memulai hari pertamanya. His First schedule is see a practice dancing session and formally introducing his position.

Ia memilih menggunakan pakaian casual agar lebih santai.

"I'm sorry Mr Yang not coming yet, Mr Sehun" Ms Jung memberitahunya. Yes, she's secretary Mr Yang as sehun expected.

Okay, because CEO not coming yet let's try a cup of coffee here, his thought. Ia berjalan menuju cafetaria untuk menunggu Mr Yang.

Sehun membuka pintu kantin dan menemukan Lisa juga disana. Sehun tidak mengerti apa yang sedang gadis itu lakukan, ia repot menarik celananya. Ketika ia mendekat Sehun baru menyadari celana gadis itu robek dan Ia sedang berusaha menutupinya.

"Ugh, kenapa pagi ini sial sekali sih?! " ujar Lisa sambil berusaha menutupi celananya yang robek disisi samping dekat kantong.

"Pakai jaket ku untuk menutupinya"

Lisa mencari sumber suara dan menemukan Sehun tidak jauh dibelakang sedang berjalan ke arahnya sambil membuka jaket.

"T-tidak perlu Mr Sehun, aku akan mengganti nya" Lisa menolak halus.

"Kau bawa baju ganti ? "

Lisa mau berbohong kalau ia bawa baju ganti namun sepertinya tubuh dan otaknya tidak singkron sehingga ia hanya menggeleng.

"Kalau begitu pakai jaket ku" Sehun menawarkan lagi dan kini pria itu sudah berdiri di sampingnya.

"Hemm" Lisa ragu. "A-aku akan kembali ke dorm saja, lagi pula tidak jauh dari disini hanya beberapa blok" tolak Lisa.

"Kau akan berjalan dengan celana robek ?" Ucap Sehun tidak percaya.

Tentu saja tidak, ia berencana pergi ke ruang latihan dan meminjam jaket seseorang disana, pikir Lisa.

"Kau tidak perlu ragu karena posisiku disini. Aku, walaupun Direktur anggaplah sebagai teman baru dan staff yang membantu kalian dibelakang layar" Sehun membuka jaketnya dan memberikan pada Lisa.

"Terima kasih" Lisa menunduk. Ia mengikat jaket itu disekeliling pinggangnya.

"Baiklah, aku akan pergi latihan. Terima kasih atas bantuannya Pak Direktur" ia tersenyum bersemangat dan bergegas pergi namun Sehun menarik lengannya membuat gadis itu melangkah mundur lagi.

"Ada apa Mr Sehun?" Tanya Lisa gugup, khawatir bahwa ia mungkin terlalu berlebihan dan tidak sopan karena tidak menunduk permisi sebelumnya.

"Lipstik mu berantakan" Sehun menunjuk sisi kanan bibir Lisa.

"Really?! Oh my God!" Gadis itu seketika panik hanya karena lipstiknya tidak berada pada tempatnya. "Kau punya kaca ?" Tanya Lisa spontan.

"W-what ?" Sehun bingung, ia tidak habis pikir Lisa akan menanyakan kaca padanya. She's really unique, pikirnya.

Merasa salah dengan ucapannya Lisa langsung melanjutkan kembali "I'm sorry, i'm so sorry Mr Sehun. My bad. Bisa aku pinjam camera ponsel mu ?"

Sehun mencari ke saku jaket dan celana namun ponselnya tidak berada disana. "Sepertinya aku tidak bawa"

"Ok baiklah, Mr Sehun bisa tolong kau tunjukan dimana letak lipstik ku yang berantakan ?" Pinta Lisa ragu sambil mengulurkan tangannya meminta Sehun untuk mengarahkan.

Sehun mengangguk mendekat sampai jarak mereka hanya tinggal sejengkal. Ia mengabaikan tangan Lisa dan mengulurkan tangannya sendiri untuk menghapus bekas lipstik. This is for second time that Lisa sees him so close and she's already can't breath . Pria ini benar-benar sempurna.

"Done" ucap Sehun dan sukses membuyarkan lamunan gadis itu.

"Thank you Mr Sehun for your kindness" ia menunduk dan beranjak dari sana.

Dibelakang Sehun menikmati melihat punggung gadis itu berjalan menjauh.

"Beautiful as always" Sehun bergumam.

***

Baru beberapa langkah dari pintu lengan Lisa kembali di tarik. Gadis itu dengan enggan kembali mundur. Ia menatap wajah seniornya Dara yang sepertinya sedang tidak senang.

"Aku melihat mu disana bersama Mr Sehun. Ia menyentuh pipi mu " seru Dara to the point.

"D-dia menolong ku menghapus lipstik karena tidak ada kaca dan kami sama-sama tidak bawa ponsel"

"can i trust you? Kau tahu betapa bahayanya jika kalian melanggar hukum No.1 no dating" nada suara Dara menyudutkan.

"I really not doing anything, please"

Dara menatap Lisa. Ia mencoba membaca gadis itu tapi tidak menemukan apapun disana.

"Could you Let me to go?"

Dara tidak ada alasan menahan Lisa, namun ia masih kesal karena telah melihat Sehun membelai pipi gadis ini.

"Kau akan mati jika aku menemukan kejadian tadi terulang" ancamnya dan melepaskan Lisa pergi.


Aku harap readers suka dengan part ini 🙆 aku ngga pernah bikin FF yang pure romance, pasti ada unsur komedi. But, aku mau ini FF pertama yang aku 'garap' tanpa unsur itu dan lebih dewasa hehehe :)

Hope for ur comment or vote !

CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang