22

3.2K 366 21
                                    

Aku update nih cepet biar kalian seneng. 😋

.

Lisa mendorong tubuh Sehun. Jujur ia merindukan pria ini tapi kalau secara terang-terangan sepertinya ia jadi risih. Ia khawatir tiba-tiba staff masuk dan mendapati Sehun memeluknya.

"Kau masih marah pada ku?"

Lisa menggeleng.

"Aku merindukan mu"

"Aku hanya takut orang lain melihat"

Entah bagaimana ucapan Lisa terasa menyakitkan padahal ini adalah komitmen mereka untuk menutup hubungan ini rapat-rapat.

Sehun menggangguk mengerti. Ia duduk di pinggir kasur bertatapan dengan Lisa yang sejak tadi tidak mau menatapnya. Pada akhirnya Sehun mengambil telapak tangan gadis itu dan meremasnya lalu menciumnya berkali-kali, sukses membuat Lisa menatap ke arahnya.

"Hentikan. Staff bisa masuk kapan saja"

Sehun tersenyum melihat wajah panik Lisa. Ia mengusap wajah gadis itu dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

"Maka biarkan mereka tahu"

Lisa melotot tidak percaya.

Sehun tidak tahan dengan wajah kaget kekasihnya, ia terkekeh sebentar lalu secara tiba-tiba mencium bibir Lisa. Gadis itu mendorong pelan Sehun tapi pria ini tidak bergeming malah ia menjulurkan tangannya ke punggung Lisa dan mendekap gadis itu sehingga tidak ada jarak di antara mereka.

Sehun begitu menikmati moment ini begitu pun Lisa tapi ia masih cukup waras untuk sekali lagi mendorong pria itu.

"Sehun please"

Akhirnya kalimat itu berhasil keluar dan menyadarkan Sehun yang akhirnya melepaskan tangan dan pagutannya.

"Jangan lagi bertindak bodoh karena aku"

Sehun mengacak surai Lisa, membuatnya berantakan namun efeknya gadis itu jadi semakin terlihat manis.

Ia menatap Sehun lekat, ia tidak tahu kenapa tapi ia bersyukur dalam hatinya bahwa telah mengenal pria ini bahkan dapat memilikinya. Walaupun ia terbaring beberapa hari di rumah sakit karena Sehun tapi ia juga bersyukur bahwa itu karenanya.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Sehun penasaran saat mendapati Lisa sedang menatapnya intens.

"Kau."

"Aku?"

Lisa mengangguk. "Aku membenci mu"

Sehun terkekeh.

"Good. Biar aku saja yang mengejar mu agar kau tidak luka-luka lagi seperti ini"

"Lalu apa indah nya cinta jika tidak berbalas? Kalau kau bilang cinta tidak harus memiliki itu sudah sangat kuno"

Sehun mendengus."Aku akan mengejar mu sampai ke ujung dunia sampai aku mendapatkan mu, lalu kau mencintai ku dan akan ku ulangi sampai kita jadi hantu"

Lisa tertawa mendengarnya.

"Pacar ku sangat cantik saat tertawa"

"Aku memang cantik"

***

Setelah hampir 1 bulan istirahat akhirnya hari ini ia akan kembali berlatih vokal, coreo dan lainnya.

"I'm home"

Lisa menarik nafas dan tersenyum saat sampai didepan pintu masuk agency-nya.

Setelah hampir sampai di ruang latihan ia melihat kerumunan staff, para coach dan trainee.

"Ada apa ?" Tanya Lisa pada seorang staff yang berdiri di belakang.

"Lisa ? Lihat apa photo-photo ini benar ?"

Lisa menutup mulutnya terkejut. Itu adalah photonya dirumah sakit saat berciuman dengan Sehun. Siapa yang melakukan ini?

"Wah wah anak baru sudah membuat skandal ya. Merayu bos, hebat juga"

Cicit Dara yang keluar dari ruangan membuat semua mata otomatis menatap ke arah gadis itu.

Lisa menggeleng pasrah, air mata telah membasahi pipinya.

"I'm not"

"Jelaskan itu pada Mr Yang nanti"

"She's not but me"

Suara Sehun membuat semua mengalihkan pandangan mereka.

"Aku yang jatuh cinta padanya, aku yang merayunya. Jadi hentikan semua ini dan lakukan pekerjaan kalian masing-masing"

Lisa menghapus air matanya dan Sehun mengacak surainya.

"Jangan dipikirkan, aku akan mengurusnya"

"Mr Sehun, kau diminta datang keruangan Mr Yang menunggu"

Hal itu membuat Lisa reflek menarik tangan Sehun. Pria itu sadar pacarnya saat ini sangat takut maka yang dapat dilakukannya saat ini meyakinkan Lisa kalau semuanya akan baik dengan meremas tangannya.

Sehun tidak mengatakan apapun, ia pergi meninggalkan Lisa dan menuju ke ruangan Mr Yang.

***

"Pilihannya adalah kau pergi atau Lisa yang pergi"

Disinilah Lisa, didepan pintu Mr Yang, berusaha mendengar pembicaraan mereka. Walaupun awalnya ia ragu untuk menguping tapi akhirnya ia lakukan karena perasaan nya tidak tenang.

Perkataan Mr Yang membuat jantung Lisa mencelos. Ia tidak dapat menahan air matanya. Ia atau Sehun.

Tahun-tahun ini adalah masa ke emasan grupnya, ia tidak ingin kehilangan moment itu. Dan ini adalah impiannya, ia masih ingin menari dan bernyanyi di panggung. Memegang piala, keliling dunia dan berada di puncak chart musik bersama sahabatnya. Ia tidak rela jika harus kehilangan semuanya. Tapi egois rasanya jika Sehun harus menanggung semua. Karena Lisa bisnis Sehun di Jepang berantakan, mungkin hanya disini harapannya dan ia tidak sanggup melihat Sehun memikul beban itu sendirian.

Ia menghapus air mata di pipinya dan berlari menjauh dari pintu ruang Kerja Mr Yang.

***

"Apa kalian sudah melihat Lisa ?"

Semua menggeleng dan menatapnya iba. 

Sehun tampak kacau. Ia belum berganti pakaian sejak kemarin. Rambutnya berantakan dan kantong matanya terlihat jelas. Pria itu tidak tidur sejak kemarin saat menyadari Lisa tidak ada di manapun.

"Guys,"

Rose datang terengah-engah, ia hampir sama kacaunya dengan Sehun sekarang.

"What wrong Rose? You find something?" Tanya Jenny dengan tatapan serius.

"Aku menemukan notes ini"

Rose menunjukan kertas kecil berwarna kuning.

"Lisa bilang ia kembali ke Thailand"

"Lalu? Dia bilang apalagi?"

"No. She's not write anything"

"Sial, dia pasti mendengarnya"

Racau Sehun dan ia langsung pergi meninggalkan ruangan.

.
Tbc

Fyi cerita ini akan tamat soon. Jadi kalian tidak akan terlarut dan menunggu lama lagi. Semoga kalian masih enjoy sama ceritanya dan akan ku update secepatnya 😌 Btw check my another story with title Osiris ya 😁

CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang