Hellloowww. Masih ada yang tunggu kah FF ini???? Akhirnya ya update juga, maafkan kalau lama karena suer pas aku cek malam ini chapter kemaren beneran baru dpt 150 like 😭😭 sedih ya. Yang baca banyak ngga sebanding sm like. Mungkin FFnya kurang bagus atau emg terlalu seru baca sampe lupa ngga tau deh. But i'll bring back this story again buat kalian yang udah nunggu sampe lumutan. You know i love you guysss 😘
*
Sehun berjalan gontai sambil memikirkan perkataan Sandara. Ia dan Lisa, seperti sebuah kesalahan, terlalu beresiko dan bodoh.
Sehun berdiri di depan kamar tempat Lisa dirawat. Ia takut apakah ia harus masuk atau tidak. Berdiri disini saja sudah membuat dirinya berkeringat, ia takut dengan kenyataan yang menunggunya didalam saat melihat kondisi Lisa. Tapi jika hanya berdiri disini hanya akan membuatnya gila.
Ia menarik nafas dalam dan mulai menggapai engsel pintu. Sehun membukanya perlahan dan masuk. Pemandangan yang sudah ia antisipasi, Lisa dengan infus yang menempel, perban dimana-mana dan selang oksigen.
"Hey girl, Aku berhutang semua bekas luka itu padamu" lirihnya.
Sehun berdiri dipinggir ranjang tempat Lisa berbaring. Ia melihat wajah gadisnya tertidur, apa kau sedang bermimpi ? Apakah mimpimu lebih indah dibanding kenyataan kau harus terbaring disini karena pria bodoh ini. Sehun memandang alat-alat yang menempel pada tubuh Lisa. Ia mengusap wajahnya frustasi, mungkin ini sudah keseribu kali.
Mungkin perkataan Sandara benar, ini salah, semua hal yang ia lakukan pada Lisa selama ini salah. Tidak seharusnya ia dengan rakus menginginkan gadis yang sedang terbaring ini, tidak seharusnya ia membalas saat Lisa terus terang mengatakannya. Apa susahnya berbohong sedikit untuk menutupi perasaan. Itu lebih baik dibanding melihatnya terbaring disini.
Jika aku tahu akan seperti ini. Tunggu, jika ? Untuk memakai kata jika juga kau tidak pantas Sehun.
Tok tok.
Seorang staff YG masuk.
"Sorry, kau disini Mr Sehun ?"
Sehun mengangguk. "ya, urusan ku di Jepang sudah selesai"
Sehun meraih jemari Lisa, meremasnya pelan. Sebut aku pengecut, karena bahkan untuk memeluk mu saat ini aku tidak sanggup, batinnya.
"Jangan khawatir ia akan baik-baik saja"
Sepertinya staff itu dapat membaca bahwa Sehun saat ini cemas.
Sehun mengganguk dan memaksa tersenyum lagi.
"Aku akan pergi. Besok managernya akan datang dan merawat Lisa sampai orang tuanya datang." Pria itu menjelaskan dan menunduk permisi pada Sehun.
Sehun menarik kursi dan duduk disamping ranjang Lisa. Ia memegang lagi jemari gadis itu dan mendekatkan pada bibirnya. Mencium lembut buku-buku jarinya.
Kecelakaan.
Gadis bodoh, kau bilang selesai tapi kau mengejarku?
Ia memaksa sudut bibirnya melengkung tersenyum tapi malah air matanya menetes.
"Kau tahu kau hanya cukup berdiri ditempat karena kemana pun kau pergi aku akan berlari mengejar mu aku hanya akan berjalan ke arah mu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Closer
FanfictionSetelah 2 tahun keluar dari management dan boyband yang membesarkan namanya Sehun memilih untuk menjadi pengusaha. Kedai kopi yang sudah dibuka sejak ia masih menjadi member boyband saat ini sudah memiliki 5 cabang di seluruh Korea. Resortnya di Aki...