Beginning

4.2K 462 14
                                    


"Oh jadi gadis ini bisa datang kesini sesukanya bahkan untuk tidur, mandi atau menginap " ia mengeja ulang setiap kata Sehun dengan nada mengintimidasi. "Kalau begitu...katakan alasannya" Ia mengepalkan tangannya menahan kesal.

Untuk beberapa saat tidak ada satupun suara yang keluar dari kami sampai Sehun melanjutkan.

" Karena dia pacar ku.."

***

Kami saling berhadapan di meja makan namun tidak bicara. Bahkan makanan yang telah kusiapkan hanya menjadi pajangan. Lisa diam seribu bahasa sejak kejadian di depan pintu. Ia tidak menangis, aku tahu dia wanita yang kuat namun ia tidak dapat menutupi raut kegusarannya itu. Aku wajar dengan sikapnya, ia pasti khawatir wanita itu akan menyebarkan berita ini dan artinya she's in trouble. Tentu aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi begitu saja . Aku ingin meyakinkannya untuk tidak perlu memikirkan itu namun masih menunggu waktu yang tepat. Ia menghela nafas dan beranjak dari kursi. Aku mengikuti dari belakang menuju ruang tamu. Aku duduk namun ia masih tetap berdiri sambil menggigit kukunya.

"Kau baik-baik saja ?" kataku akhirnya.

"Of course im not !!" Ucapnya setengah berteriak.

***

Aku mencuri pandang ke Sehun saat kami duduk tanpa suara di meja. Aku tahu dia mengkhawatirkan ku namun aku juga tidak bisa menutupi kalau aku kesal dengannya. Aku tidak mengerti kegilaan apa yang membuatnya mengakui hubungan kami di depan nenek sihir itu. Walaupun satu sisi aku senang ia membelaku, namun aku bisa meramal yang belakangan akan terjadi. Cepat atau lambat berita ini akan menyebar dan menjadi sebuah scandal. Aku tidak sanggup untuk membayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Bayangan-bayangan mengerikan silih berganti muncul di kepalaku dan yang paling kutakutkan adalah bukan hanya karir ku yang hancur namun rekan segrup ku yang lain. Aku tidak sanggup jika melihat mereka jatuh bersama ku.
Aku melirik makanan di meja namun malah membuatku mual jadi kuputuskan untuk beranjak dari sana. Aku berjalan menuju ruang tamu. Aku tahu Sehun mengikuti dan sekarang ia duduk dihadapan ku.

"Kau baik-baik saja ?" Ucapnya.

"Of course im not !!"

Emosi ku tiba-tiba meluap. "Kenapa kau mengatakan hal itu padanya ?! Apa kau sadar yang akan terjadi berikutnya ?! Kau harusnya berfikir seribu kali saat mengatakan itu padanya ! Bukan kah kalian dekat ?! Harusnya kau tau dengan siapa kau bicara !!!."

Aku tidak bisa membendung emosiku. Aku utarakan semua kalimat yang telah berkeliaran diotakku sejak tadi. Aku menangis.

Sehun menatapku tajam, dan aku mempersiapkan diriku untuk mendengar kata-kata pedas yang mungkin keluar dari mulutnya.

Aku menebak ia akan membalas setiap ocehan ku namun siapa sangka ia malah mengulurkan tangannya padaku. "Kau meragukan ku?" Suaranya begitu lembut.

Aku terkejut ia justru mengatakan hal yang tidak terlintas di pikiranku. Akan lebih mudah meresponnya jika ia membalikkan kata-kata ku. Tapi kenapa harus pertanyaan bodoh seperti ini "Kau meragukan ku?" Itu membuat ku merasa bersalah.

Aku meraih tangannya. Ia menuntunku duduk disampingnya dan memeluk ku. "Kenapa kau begitu khawatir ? Aku tidak akan mengatakan hal yang tidak aku perhitungkan. Mana mungkin aku membiarkan mu menghadapi dunia ini sendirian. But if what in your mind is happen then this world doesn't want you anymore i will stand for you. Every second any situation i'll be there. Kau adalah prioritas ku dan kebahagiaan mu adalah tanggung jawab ku"

CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang