Prolog. End

5.6K 435 28
                                    

Sehun duduk dikarpet, melihat beberapa photo polaroid.

"What are you doing daddy ?"

Seorang gadis kecil dengan surai coklat dan mata bulat datang dari balik pintu dan mendekat. Ia memiliki bibir penuh dan senyum lebar. Wajahnya mirip dengan sang Ibu.

"Just remember a little past"

"Hemm, it's that true or you just remember your ex ?"

Sehun terkejut mendengar perkataan Putrinya.

"Oh my God, how did you know about something like that? You just 10th"

"Mums told me everything about you before sleep"

"Jadi aku menjadi bahan dongeng mu sebelum tidur?"

Nancy mengangguk malu-malu.

"Jadi apa judul ceritanya? Kisah masa muda ayah ku yang norak or what?" Gurau Sehun.

Nancy mendekat ke arah ayahnya dan mendudukkan dirinya nyaman dipangkuan ayahnya. Nancy selalu menjadi anak yang manja saat bersama Sehun.

"Mums bilang tidak perlu judul untuk  sebuah cerita yang indah"

"Hemm, what a beautiful words"

Sehun memeluk putrinya gemas dan mencium pucuk kepalanya.

***

Sehun masuk ke kamar dan menemukan istrinya sudah bersender di tempat tidur sambil membaca novel dengan balutan gaun tidur khas Eropa warna putih.

"Apakah Nancy sudah tidur ?"

Sehun mengangguk dan naik ketempat tidur.

Ia menatap wajah istrinya, why she's always look so pretty. Terkadang Sehun bingung dengan dirinya sendiri, after years and he still fell in love with his wife when he looked at her.

"Kenapa kau menatap ku begitu?" Ujar Lisa sambil menutup novelnya dan meletakannya di meja di samping tempat tidur.

"Karena aku sedang jatuh cinta dengan istri ku"

Ia menarik Lisa untuk berbaring. Sehun selalu menyukai sesi menjelang tidur dimana ia akan mengecup seluruh tubuh istrinya dimanapun ia mau.

Ia mulai mencium dahi istrinya cukup lama, lalu turun ke bibir. Ia tidak tahu sudah berapa ribu kali mereka berciuman but it feels always like first-time begitu lembut tapi menuntut diwaktu bersamaan. Lisa menarik tengkuk Sehun untuk memperdalam pagutan mereka dan tangan Sehun bergerilya di tubuhnya.  Ia tahu kali ini Sehun menginginkannya namun tidak malam ini karena ia sedikit tidak enak badan.

"Not this time honey, i'm so tired"

"I know" bisik Sehun.

Sehun turun lagi kebagian bawah tubuh Lisa sampai wajahnya berhadapan dengan perut rata istrinya dan mulai membenamkan wajahnya dan membelainya.

"Hei nak, kau disana ? Aku ingin memberi tahu mu sesuatu"

Lisa tersenyum melihat tingkah Sehun. Pria ini memang paling hobby mengobrol dengan anaknya bahkan ketika mereka masih di dalam perut.

"Kau tahu walaupun ini kecolongan"

"Sehun ! What are you talking to your baby ?!" Lisa memotong dan protes pada suaminya.

"Sssttttt!" Sehun meletakan jarinya di bibir, mengisyaratkan agar Lisa tidak menginterupsi.

"Aku dan mommy mu sangat sayang padamu dan kami mengharapkan mu untuk segera lahir dengan sehat. Percayalah kau akan tumbuh luar biasa seperti kakak mu yang cantik  mirip mums, lalu kau pasti akan menjadi pria tampan seperti aku, beruntung sekali karena kau terlahir sebagai anak kami"

Lisa terkekeh mendengar suaminya yang narsis. Namun Sehun masih melanjutkan kalimatnya dengan serius.

"Tapi aku ingin minta tolong padamu sedikit nak. Kakak mu melakukan ini pada mommy mu dan aku harap kau tidak melakukannya. Kau tahu di usia 3 minggu, kakak mu selalu membuat Ibu mu muntah, ia akan benci bau-bau menyengat bahkan ia tidak suka parfum ku. Usia 8 Minggu, mereka membuat Ibu mu tidak nafsu makan bahkan untuk makanan favoritnya dan sering kesal dengan ku walau pun aku tidak melakukan apapun padanya"

Sehun menunjukan ekspresi sedih sambil mengingat-ingat masa kehamilan Lisa dulu membuat wanita itu menahan tawanya.

"Usia 30 minggu dan sampai kakakmu lahir, ia akan bertingkah genit dan membuat ku membawakan bunga setiap hari but i love that part so much. Tapi ia akan begitu sulit tidur, pinggang dan punggungnya sering nyeri jadi aku perlu memijitnya sampai Ibu mu tidur. Jadi ku mohon jangan buat dia menderita seperti kakak mu yang nakal walaupun sekarang mereka sudah tumbuh menjadi anak baik tapi untuk mu jadi lah pria baik bahkan saat kau masih di perut"

Sehun membelai perut istrinya dan menciumnya dengan gemas.

"Goodnight boy" ucap Sehun sebelum beranjak dan berhadapan dengan wajah Lisa kembali.

Wanita itu membelai pipi Sehun lembut dan mencium bibirnya.

"Aku tidak tahu betapa beruntungnya aku memiliki mu"

"Dan kau tidak tahu betapa sempurnanya aku memiliki mu"

Sehun menempatkan ciuman singkat di hidung Lisa. Ia menarik Lisa ke tubuhnya memeluknya erat dan menciumnya kembali di pucuk kepala istrinya, that's their favorite sleeping position setidaknya sebelum perut Lisa semakin besar nantinya.

End.

Akhirnyaaaa selesai. Semoga semuanya suka ya sama endingnya. See ya on another project ❣️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang