Sudah 1 Minggu Lisa tidak masuk. Aku benar-benar khawatir, tapi aku bingung mau bicara dengan siapa dan aku juga tidak berani bertanya dengan orang-orang ditempat ini.
Terakhir kali aku bertemu dengannya aku sendiri bingung kenapa sikapku sangat buruk. Ditambah pria itu dekat-dekat dengannya. Cemburu? Really? O my God, i'm better than him, pikir ku
Lamunan ku berantakan saat seseorang masuk ruang kerja ku. Sandara, dia lagi dia lagi pikir ku. Sudah 3 hari dia selalu datang ke kantor, menanyakan hal-hal yang tidak penting dan sok manis. Aku rasa dia suka padaku. Terlalu percaya diri? Ya memang, tapi aku tidak pernah salah menilai orang yang suka padaku.
"Hai ! "
"Ya, ada perlu apa? Aku sedang banyak kerjaan"
"Hemm tidak ada, kau lanjut saja. Aku hanya akan duduk "
"Setiap hari kau selalu kesini, tidak ada jadwal?" Ucap Sehun sambil membaca laporan tanpa memandang ke arah Dara sejak awal.
"Iya, jadwal ku sampai Minggu depan bisa dihitung jari"
"Aku akan bicara ke staff agar jadwal mu bisa padat lagi"
"Terima kasih. kau baik sekali" Dara tersenyum ke Sehun.
"Aku tidak sebaik pikiran mu" ujar Sehun ketus.
"Tidak, kau pasti baik sekali. Mana ada direktur yang bersedia menggendong staffnya disaat banyak orang yang bisa menggantikan dia menggendong orang itu" sindir Dara.
Sehun menarik nafas dan memandangnya.
”apa maksud ucapan mu?"
"Nothing.."
***
Sambil berjalan santai keluar dari studio dance, aku melihat Bobby tidak jauh, aku tersenyum dan berjalan ke arahnya.
Senyum ku semakin lebar saat jarak kami berdiri makin dekat.
"Kau sedang a.."
"Apa kau memiliki hubungan dengan Mr Oh" tanya Bobby sinis memotong ucapan Lisa.
"Maksud mu? Aku tidak ada hubungan apapun dengannya"
"Jangan bohong ! Aku dengar saat aku tidak di sini kau dekat dengan pria itu"
"I'm not, i swear"
"Cukup! Aku sudah tau sekarang, kau bersikeras agar kita tidak pacaran karena aku bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa. Berbeda dengan pria itu yang punya segalanya !"
Bobby pergi meninggalkan Lisa.
Mendengar ucapan Bobby, Lisa sangat kesal sampai menangis. Kecewa karena Bobby bisa berpikir seperti itu tentang dirinya.
Dia pikir selama ini Bobby mengerti dengan jawabannya bahwa ingin fokus untuk karir mereka tapi ternyata hanya ucapan saja.
Dan bukan hanya Bobby tentu saja, Sehun juga salah satu sebabnya. Semua karena dia, kalau kemarin dia tidak pura-pura peduli dan mengangkat Lisa saat jatuh di studio mungkin ini juga tidak akan terjadi.
Bobby tidak akan berfikir dia wanita yang seperti itu. Lisa menghapus air matanya dan pergi dari sana karena ada seseorang yang harus membayar semua kesakitan yang dia terima.
***
Sehun menyeruput kopinya lagi, ini sudah gelas yang kedua. Dia sangat fokus mengecek laporan-laporan yang ada di meja. Selain itu dengan cara begitulah ia bisa menghindar dari tatapan Dara yang sepertinya menginginkan sesuatu darinya.
"Ughh !" Gerutu sehun. Ia pura-pura kesal dengan isi laporan namun yang terjadi sebenarnya ia kesal karena kenyataan bahwa Dara tidak beranjak pergi dari ruangan dan ini sudah lebih dari 2 jam.
Dara sejak tadi tidak berhenti membicarakan tentang dirinya. Seperti looping. Dia bicara itu-itu saja, dan sangat mengganggu.
"Aku hanya mau bilang aku..."
Dara yang baru saja akan menyampaikan tujuan utamanya terpotong dengan ulah Lisa.
Brakk
Lisa membuka pintu ruang kerja Sehun dengan kencang.
"What's wrong with you !!" Bentak Dara, merasa terganggu dengan kehadirannya.
Sehun yang kaget ikut berdiri dari kursi kerjanya.
Lisa menatap Dara yang sedang di Sofa dan memandang ke arah Sehun kesal. Dia pergi lagi keluar dari ruangan itu.
Apa yang terjadi dengannya, batin Sehun.
Dia khawatir Lisa berpikir ada sesuatu antara dia dan Dara. Otomatis ia lari mengejar Lisa.
"Ada apa ?"tanya Sehun sambil menyusul Lisa keluar.
Lisa hanya diam saja dan terus berlari.
Diluar sedang hujan namun ia tidak perduli tetap melangkah keluar dari gedung menghindari Sehun.
"Lisa !! "Sehun memanggil sekuat tenaga.
Sehun berlari lebih kencang untuk mengejar Lisa ketika sudah dekat dia menarik jaketnya. Lisa tidak bisa kabur, Sehun menariknya kencang.
Sehun memutar tubuh Lisa agar mereka berhadapan.
"Ada apa?" Tanya Sehun sambil terengah-engah.
Lisa diam dan menunduk.
"Cepat katakan atau kita tidak akan pergi dari sini"
"a-aku tidak tau siapa yang harus disalahkan" Ucap Lisa pelan sambil tetap dalam posisi menunduk
"Disalahkan karena apa ?"
Lisa tidak menjawab. Namun Sehun menarik tubuh Lisa untuk mendekat dan memeluknya.
Perasaan ini. Lisa menyadari apa kesalahan nya, apa yang membuat dia kesal dengan dirinya sendiri, yang membuatnya tidak lengkap. Ya jatuh cinta dengan pria yang saat ini memeluknya.
Itu seharusnya tidak perlu terjadi. Tidak seharusnya dia menaruh perasaan pada orang ini. Tapi saat Lisa menyadari semua itu ia justru tidak melepaskan pelukan dari Sehun.
Ia bisa merasakan Lisa membalas pelukannya semakin erat.
"Kau bisa ceritakan pada ku masalah mu. Aku akan mendengarnya sampai habis bahkan jika itu membutuhkan waktu semalaman" bisik Sehun sambil menepuk punggung Lisa.
"Yes, i want to tell you something" ucap Lisa sesenggukan.
"So what is that ? Just tell me"
"I love you..May i?
Tbc~
Thanks for read My FF btw.
Keep voment yesss !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer
FanfictionSetelah 2 tahun keluar dari management dan boyband yang membesarkan namanya Sehun memilih untuk menjadi pengusaha. Kedai kopi yang sudah dibuka sejak ia masih menjadi member boyband saat ini sudah memiliki 5 cabang di seluruh Korea. Resortnya di Aki...