IRS (Revisi)

4.5K 535 7
                                    

"Lis, i'm serious" Jenny menghela nafas. "Where are you going yesterday ?!"

"Aku kan sudah bilang, aku buru-buru kembali ke Thailand karena ada urusan mendadak sampai aku lupa memberitahu kalian"

"Aku bersumpah jika kau bohong aku akan membunuh mu" ancam Jenny.

"Percayalah dan jangan pernah berpikir lagi bahwa kemarin aku pergi bersama Mr Oh, that's so weird" Lisa berbohong.

"Habisnya saat kau tidak ada kabar, Mr Yang kebetulan sibuk mencari Mr Sehun, kami jadi berasumsi kalian menghabiskan waktu berdua" tambah Rose. "And then Mr Yang menanyakan mu dan kami juga harus berbohong kalau kau di apartment sedang tidak enak badan"

Lisa terkekeh mendengarnya.

"I'm so sorry guys"

"Next, jika kau ada keperluan mendadak setidaknya beritahu kami" ujar Jisoo.

Lisa mengangguk, ia merasa bersalah karena telah membuat mereka khawatir.

"I promise to not disappear again. And yesterday will be last"

"Good. So let's take our dance practice my girls" seru Jennie.

***

"Selamat datang" sapa pelayan saat Lisa dan yang lain masuk ke restoran.

Suasana riuh didalam restoran menyambut ke-empat gadis itu. Hari ini adalah ulang tahun Mr Yang Dan mereka di undang ke restoran Ramyun untuk merayakannya.

Mereka tersenyum dan langsung menuju meja dimana Mr Yang berada. Setelah mengucapkan selamat, gadis-gadis itu pergi ke meja yang terletak tidak jauh dari Mr Yang.

"Kau mencari seseorang ?" Ledek Jennie setelah melihat mata Lisa bergerak menyusuri tamu-tamu yang datang malam itu.

"Hah?"

"Don't pretend you're not, Bobby right ?"

Lisa menggeleng kepalanya.

Jennie terkekeh melihat Lisa salah tingkah. Tebakannya memang benar jika gadis itu sedang mencari seseorang disana tapi sayangnya bukan Bobby.

Lisa menyerah, sepertinya Sehun memang tidak ada disana. Ia menghela nafasnya dan berusaha menikmati waktu kumpul-kumpul mereka.

"Selamat datang"

Terdengar suara sapaan pelayan menandakan ada tamu lagi datang.

Sebagian dari mereka yang hadir dengan otomatis memandang ke arah pintu termasuk Lisa, gadis itu lega akhirnya orang yang dicarinya muncul.

Sehun masuk sambil tersenyum tipis. Dari ujung Mr Yang memberi kode agar Sehun bergabung di mejanya.

"Kenapa baru datang ? Kau agak pucat" Tanya Mr Yang.

"Sedikit pusing dan demam"

Lisa mencuri pandang ke arah Sehun, mendapati wajah Sehun memang sedikit pucat. Apa ia kurang tidur lagi ? Ingin rasanya ia berlari kesana dan menanyakan langsung namun sayangnya mustahil.

Ia menghela nafas. This is really difficult situation she thought, bahkan untuk bertanya keadaan Sehun saja ia harus berfikir seribu kali agar orang lain tidak curiga.

"Sudah berobat?" Lanjut Mr Yang.

"Belum, tapi aku sudah membeli obat ke apotek"

"Baiklah, sebaiknya setelah makan nanti kau langsung pulang dan istirahat"

Pria itu mengangguk. Mr Yang tampak khawatir dan menepuk punggung Sehun.

"Selamat datang"

CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang