Sehun menyeruput nikmat kopinya " i can't believe they have blue mountain coffee here"
"Kau disini ? Kenapa tidak langsung naik atau tunggu di ruangan ku?" Mr Yang membuyarkan pikiran Sehun.
"Ah Mr Yang akhirnya kau datang. Aku bosan kalau menunggu di ruangan dan aku juga merasa canggung jika harus pergi ke ruang practice sendirian"
Mr Yang mengangguk mengerti, mungkin Sehun masih belum nyaman untuk menyusuri setiap ruangan sendiri karena ini baru hari keduanya. "Baiklah bagaimana kalau sekarang kita langsung ke ruang latihan?"
Sehun mengangguk setuju. "Aku minta waktu 5 menit untuk menghabiskan kopi ini. Kau punya salah satu yang terbaik disini"
"Yes, blue mountain. We only provide the best here" seru Mr Yang bercanda.
***
Mr Yang dan Sehun masuk ke ruangan. Semuanya berhenti dari aktivitas mereka. Lisa beranjak dari duduknya di sudut berjalan sambil menunduk ke tengah, bergabung dengan yang lain. Sehun melihat kearah Lisa yang masih menggunakan jaketnya. Ia tersenyum bodoh namun beberapa detik kemudian sadar dan bingung kenapa ia senang hanya karena Lisa memakai Jaketnya.
"Maaf sudah mengganggu latihan kalian." Mr Yang memulai. " Tidak perlu berlama-lama aku disini untuk memperkenalkan kalian pada investor kita yaitu Mr Sehun"
Sehun menunduk sedikit dan berusaha bersikap santai. "Senang bertemu kalian. Mohon bantuannya" ujar Sehun singkat. Ia berusaha untuk seramah mungkin namun sayang ia terlahir dengan wajah tampan-arogan jadi usahanya untuk beramah-tamah mungkin gagal karena yang lain saat ini hanya menatap sesekali kemudian menunduk. Sesi perkenalan adalah bagian paling ia benci selama hidupnya karena 98% orang menyangka ia sombong dan tidak pantas ditemani. Jadi ia hanya tersenyum bodoh sepanjang hari untuk menghilangkan label itu darinya.
***
"Kau beli jaket baru ?" Tanya Rose.
Lisa menggeleng. "Di pinjamkan" ujar Lisa singkat sambil menggantung jaket itu.
"Oleh siapa ?" Tanya Jennie penasaran.
Lisa menarik nafas panjang. Ia tidak mungkin jujur siapa orang yang berbaik hati meminjamkan jaket itu. "Aku malas membahasnya" Lisa bergelak dan masuk ke kamar dengan lemas.
Jennie mendekati jaket tersebut dan memeriksanya "Aku ragu yang meminjamkannya orang biasa, jaket ini limited edition." Jennie memberitahu Rose dan Jisoo yang duduk tidak jauh.
***
Sudah seminggu Sehun tidak datang ke YG building. Ia menyibukan diri untuk merenovasi gedungnya agar dapat digunakan secepatnya oleh para idol dan trainee untuk latihan ataupun rekaman. Dan begitu juga hari ini masih mengurusi hal yang sama dan sambil memeriksa beberapa laporan dari bisnisnya yang lain. Karena bosan Sehun membuka-buka emailnya, tidak ada yang menarik. Sampai di bagian paling bawah halaman ia menemukan Email dari sekretaris Mr Yang dengan subject "Database Idol dan trainee" Sehun membuka filenya. Disana terlihat biodata lengkap Idol dan trainee, bahkan ada video saat mereka audisi. Ketika sedang melihat-lihat matanya menemukan nama Lisa. Ia tersenyum tipis dan membuka file itu.
"Umurnya masih 18 belas tahun?" Sehun bicara pada dirinya sendiri. Setelah melihat-lihat profil Lisa. " Hei ada apa sih dengan ku?!" Batin Sehun. Kenapa lagi-lagi ia penasaran dengan gadis yang bahkan umurnya berbeda hampir 10 tahun dengannya. Sehun menghela nafas sambil mematikan laptopnya dan pergi dari sana.
***
"Kau bilang ingin mengembalikan jaketnya?" Tanya Jisoo.
" Yes,i will. Tapi aku belum bertemu dengannya." Lisa mencium jaketnya. Bisa merasakan aroma parfum yang masih tertinggal. Dia masih ingat kejadian di cafetaria saat Sehun menghapus lipstik di sisi bibirnya dan ia dapat mencium aroma parfum itu dengan jelas. Lisa menutup matanya dan menghirup kembali jaket itu "Wangi " pikir Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer
FanfictionSetelah 2 tahun keluar dari management dan boyband yang membesarkan namanya Sehun memilih untuk menjadi pengusaha. Kedai kopi yang sudah dibuka sejak ia masih menjadi member boyband saat ini sudah memiliki 5 cabang di seluruh Korea. Resortnya di Aki...