Sehun membukakan pintu apartment dan mempersilahkan Lisa masuk. Dengan langkah berat gadis itu langsung menuju sofa untuk melemaskan badan, ia kelihatan lelah. Sehun tersenyum melihatnya, walaupun gadisnya tidak berisik seperti biasa setidaknya ia dapat selalu memandangnya. Ia mengikuti Lisa ke sofa dan duduk disebelah. Gadis itu menutup mata merasakan otot-ototnya mulai rilex.
"Mau langsung tidur ?" Sehun bertanya lembut sambil menepis rambut Lisa dan menyelipkannya di belakang cuping telinga.
Gadis itu mengangguk namun diikuti suara perutnya yang kelaparan. Ia langsung membuang wajahnya ke arah lain dan pipinya terlihat memerah karena itu.
"Kau tidak harus malu karena lapar pada pacarmu" Seru Sehun sambil mengacak rambut Lisa. "Akan ku buatkan sesuatu, kau tunggu lah disini"
Sehun beranjak dari Sofa menuju dapur. Lisa tersenyum dibelakang menatap punggung Sehun. Inilah salah satu hal yang ia rindukan, Sehun selalu bisa membuatnya merasa like princess.
***
"Kau masak apa ?" Tanya Lisa sambil mengintip dari balik pintu.
"Hanya mie instan. Aku belum mengisi kulkas"
"Hemm" Lisa berguman sambil berjalan pelan dan mendekat ke arah Sehun.
"Kenapa kau ke dapur ? Akukan minta kau tunggu di sofa"
"Kau terlalu lama di dapur, dan aku masih terlalu merindukan mu" jawab Lisa jujur sambil memeluk Sehun dari belakang.
Sehun tersenyum mendengarnya. "Baiklah jangan sampai pelukan ini lepas karena aku juga sama merindukan mu" ujar Sehun sambil menarik tangan Lisa untuk memeluknya lebih erat membuat gadis itu tersenyum lebar.
***
"Kau hanya masak seporsi saja?"
"Iya, aku sudah makan tadi" ujar Sehun sambil menuangkan mie ke mangkok.
"Sepertinya makan malam mu dengan wanita itu menyenangkan" sindir Lisa.
"Kau cemburu?"
"I'm not !"
Sehun terkekeh "Kenapa sih kau tidak pernah mau mengaku kalau cemburu ?"
"Aku me...." Belum sempat Lisa menjawab, suara bel berbunyi.
"Bisa tolong kau buka ?"
Ia tidak menjawab ataupun bergerak, Lisa meremas tangan cemas dan Sehun memperhatikannya.
"Kau takut Sandara yang ada dibalik pintu itu ?"
Lisa mengangguk pelan."Atau bisa jadi orang lain yang mengenal kita?"
Sehun mengerti dengan kecemasannya. Ia menggenggam tangan Lisa dan menariknya ke meja makan. "Kau makan lah disini, aku akan membuka pintu"
Lisa menurut dan duduk di kursi, ia memperhatikan Sehun berjalan menjauh menuju pintu.
5 menit. Sehun belum juga kembali, padahal ia mendengar Sehun sudah menutup pintu tadi. Ia mulai cemas apakah Sehun bicara diluar ? Berarti yang datang seseorang yang mengenalnya sampai Sehun harus membawanya keluar ?. Belum habis pertanyaan dan dugaan dipikirannya tiba-tiba lampu ruang tengah mati dan menambah kecemasannya.
"Sehun ?" Panggil Lisa namun tidak ada yang menjawab. Ia berdiri dan berjalan pelan ke ruang tengah, tidak ada suara apapun bahkan langkah kakinya tidak terdengar. "Sehun ?" Panggil Lisa ragu saat melihat samar bayangan yang keluar dari kamar.
Sedetik kemudian lampu kembali menyala dan benar Sehun ada disana dengan seringai menawan. Tapi ia mengganti pakaiannya dan sekarang ia memakai tuxedo. Ia melangkah mendekat ke Lisa masih dengan seringainya membuat gadis itu gugup.

KAMU SEDANG MEMBACA
Closer
FanfictionSetelah 2 tahun keluar dari management dan boyband yang membesarkan namanya Sehun memilih untuk menjadi pengusaha. Kedai kopi yang sudah dibuka sejak ia masih menjadi member boyband saat ini sudah memiliki 5 cabang di seluruh Korea. Resortnya di Aki...