Satu tahun lalu
Akhir Desember."Gun, kita mau kemana?" Tanya Natha yang duduk disebelah Guntoro yang sedang memegang kemudi
"Kita? Kemana? Emm, mungkin sedikit main-main." Ujar Guntoro santai, senyum miring tercetak dibibirnya
Natha menatap Guntoro dengan kening berkerut, kemudian dia mulai bertanya
"Kamu kenapa gak masuk sekolah yang sama kaya kita? Kalo gitu kan enak kita bisa barengan terus." Ucap Natha
Guntoro melepas satu tangannya di kemudi dan menatap Natha
"Gue gak sudi, satu sekolah sama cowok yang udah hancurin keluarga gue."
"Maksudnya?"
"Lo akan tau setelah ini." Guntoro mengangkat bahunya dengan santai
Mereka berhenti dijalan kecil yang sangat sepi, Guntoro langsung turun diikuti oleh Natha yang terheran-heran di belakangnya.
"Kita mau apa sih Gun?"Guntoro tersenyum miring lalu membuka pintu usang yang ada di hadapannya itu dengan perlahan. Detik selanjutnya Guntoro langsung menyeret Natha dengan kasar ke dalam sana.
"A-aw Gun, sakit." Natha mencoba melepaskan tangannya namun tak bisa, tenaga Guntoro dan tenaga dirinya jelas sangat beda
"Kita main-main, Natha." Ucap Guntoro sembari tersenyum manis
"Tha!" Panggilan itu membuat Natha tersentak, ia melihat sosok Riko yang entah dari kapan sudah berdiri di depannya.
Natha terdiam sebentar, melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 8 malam, berarti sudah satu jam lamanya ia duduk di depan rumahnya, menunggu Rafa yang mengajaknya pergi untuk jalan-jalan. Tapi nyatanya, lelaki itu tak menepati janjinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Hujan Berbicara(Riko's story)
Teenfikce(CERITA LENGKAP) (Follow First ya) Tanpa kita sadari insiden pertemuan kita adalah sebuah takdir yang menuntun kita menuju sebuah cerita.