BAB 27 -Sesak Nafas

366 20 1
                                    

Satu tahun lalu
Akhir Desember.

"Gun, kita mau kemana?" Tanya Natha yang duduk disebelah Guntoro yang sedang memegang kemudi

"Kita? Kemana? Emm, mungkin sedikit main-main." Ujar Guntoro santai, senyum miring tercetak dibibirnya

Natha menatap Guntoro dengan kening berkerut, kemudian dia mulai bertanya

"Kamu kenapa gak masuk sekolah yang sama kaya kita? Kalo gitu kan enak kita bisa barengan terus." Ucap Natha

Guntoro melepas satu tangannya di kemudi dan menatap Natha

"Gue gak sudi, satu sekolah sama cowok yang udah hancurin keluarga gue."

"Maksudnya?"

"Lo akan tau setelah ini." Guntoro mengangkat bahunya dengan santai

Mereka berhenti dijalan kecil yang sangat sepi, Guntoro langsung turun diikuti oleh Natha yang terheran-heran di belakangnya.
"Kita mau apa sih Gun?"

Guntoro tersenyum miring lalu membuka pintu usang yang ada di hadapannya itu dengan perlahan. Detik selanjutnya Guntoro langsung menyeret Natha dengan kasar ke dalam sana.

"A-aw Gun, sakit." Natha mencoba melepaskan tangannya namun tak bisa, tenaga Guntoro dan tenaga dirinya jelas sangat beda

"Kita main-main, Natha." Ucap Guntoro sembari tersenyum manis

"Tha!" Panggilan itu membuat Natha tersentak, ia melihat sosok Riko yang entah dari kapan sudah berdiri di depannya.

Natha terdiam sebentar, melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 8 malam, berarti sudah satu jam lamanya ia duduk di depan rumahnya, menunggu Rafa yang mengajaknya pergi untuk jalan-jalan. Tapi nyatanya, lelaki itu tak menepati janjinya lagi.

Ketika Hujan Berbicara(Riko's story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang