BAB 2 -Anyone Help Me!

958 79 6
                                    

Yang betein dari part ini adalah aku udah susah payah buat bikin cerita di part ini dengan ssmangat yang udah tinggi gengs😂😂 dan apa yang bikin kesal? Semuanya gak kesave! Pas aku masuk ke aplikasi wattpad lagi buat ngerjain ini, dari yg tadinya udah 1k kata lebih jadi 17 kata. Ck nyebelin gak sih?😅

(Mirnasafitri13)

---

Metha mengerutkan keningnya kala mendengar ucapan Kakak kelasnya barusan, ia tidak mengerti.

"Bantuan apa?" Tanya Metha tak mengerti arah pembicaraan Riko kemana

"Cukup lakuin apa yang gue mau.." Ada nada jeda dalam ucapan Riko

"Ya.. Itung-itung balas budi lo karena udah gue tolong." Lanjut Riko yang mulai menyandarkan tubuhnya pada dinding koridor kelas XI

Metha membulatkan matanya kala satu pemikiran terlintas di kepalanya. Riko.. Ingin dia melakukan apa yang dirinya mau? Lalu sebenarnya apa yang..

"Kak, aduh sumpah ya saya baru kenal kakak--oke emang saya udah kenal sama kakak. Tapi kak, saya masih polos saya--"

"Lo kenapa sih?" Riko mengerutkan keningnya ketika mendengar ucapan Metha yang terkesan masuk akal itu.

"Kakak gak akan nyuruh saya buat ngelakuin--"

"Hal-hal aneh?" Riko kembali memotong ucapan Metha dalam hitungan detik membuat Metha menghembuskan nafasnya kesal

"Lo cuma harus jadi pacar gue dalam satu bulan kedepan." Ujar Riko dengan santainya membuat Metha melongo kaget.

---

Aira menekan pensil yang berada di genggamannya dengan keras sampai ujung pensilnya patah di atas kertas yang menjadi alas pensil tersebut. Ia khawatir, pasalnya Metha sahabatnya itu belum kembali menunjukkan batang hidungnya ke dalam kelas. Demi Tuhan, ia takut-takut kalau sahabatnya itu dihasut oleh sosok lelaki yang membawanya tadi. Riko.. Dia tahu orang itu, lelaki nakal yang memang tak tahu sopan santun, namun ada satu hal yang ia kagumi dari sosok itu adalah lelaki itu Ganteng!

Aira bangkit dari duduknya dan mulai berjalan ke arah pintu keluar untuk mencari sosok sahabatnya yang entah dibawa kemana oleh Riko.

Ketika Aira keluar dari kelasnya ia mendapati objek yang dicarinya dari tadi, sosok Metha tengah berjalan dengan wajah suramnya membuat Aira langsung berlari khawait menghampiri gadis itu.

"Tha kenapa?" Tanya Aira khawatir

Metha, gadis itu hanya menggelengkan kepalanya tanpa bersuara membuat Airabenar-benar khawait berat.

"Tha!" Teriak Aira kesal

Metha luluh, teriakannya membuahkan hasil karena gadis yang ada dihadapannya ini membuka mulut

"Gue ditembak." Ucap Metha pelan membuat Aira kaget setengah mati

Aira menarik tangan Metha membawa sahabatnya itu menuju kantin, ia butuh penjelasan! Dan berhubung perutnya lapar ia membawa Metha ke kantin agar gadis itu bisa menjelaskan detailnya kepada Aira dengan perut yang tidak kosong.

Ketika Hujan Berbicara(Riko's story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang