BAB 33--Perihal Guntoro

386 19 0
                                    

Flashback On

Guntoro yang berusia 14 tahun itu sedang menatap ke arah luar kamarnya lewat celah pintu yang sedikit terbuka. Jantungnya berdegup kencang saat ia mendengar suara langkah kaki menuju ke arahnya.
Tangan dan kakinya gemetaran, dengan cepat Guntoro meringkuk ke atas kasur dan mulai menenggelamkan dirinya di balik selimut.

Guntoro memejamkan matanya rapat-rapat saat ia mendengar suara pintu terbuka dengan kasar, langkah kaki yang nampaknya sempoyongan itu terdengar jelas di telinganya.
Dan dalam satu sentakan selimut yang ia pakai terbang entah kemana dan saat itu juga ia merasakan rambutnya dijambak secata kasar oleh Papanya sendiri

"Pa, ampun Pa."

"Kamu! Anak gak berguna! Kenapa tidak bujuk pecun sialan itu buat pulang?!" Bentak Papanya, setelah itu kepala Guntoro dibenturkan ke kepala ranjang dengan cukup keras membuat darah segar mengalir di pelipisnya

"Pa, ampun Pa." berulang kali Guntoro mengucap kata ampun. Tapi apa daya, Papanya sedang dalam keadaan tidak sadar.

"Pelacur sialan itu pergi dengan pria lain! Dan pelacur sialan itu Mama kamu!"

Jambakan itu terasa begitu perih.

"Pa, Papa udah Pa." Suara lembut diiringi isakan tangis itu terdengar di telinga Guntoro. Ia membuka matanya, mendapati seorang gadis yang berumur satu tahun lebih di bawah dirinya sedang berada di ambang pintu.

Guntoro merasakan jambakannya mengendur, setelah itu Papanya berjalan ke arah adiknya yang bernama Renita.

"Ren, jangan Ren!" teriak Guntoro saat Renita mendekati Papanya

Detik selanjutnya Guntoro melihat Papanya yang menjambak Renita, lalu dibantingkan begitu saja ke dinding kamar membuat Renita pingsan seketika.

Papanya berbalik, berjalan ke arahnya lalu memukulinya bertubi-tubi, melupakan fakta kalau ia adalah anaknya. Menulikan pendengaran saat ia berteriak meminta ampun. Papanya berubah menjadi iblis tak berhati, bersikap layaknya binatang.

Sejak saat itu, dimana Papanya masuk ke dalam sel. Ia bersumpah kalau ia tak akan membuat hidup Riko tenang, karena lewat Riko ia juga bisa melampiaskan dendamnya terhadap Bagas--Papa Riko.

Flashback Off

***

"Dia punya masalah sama gue Raf." ucap Riko kepada Rafa yang sedang bersandar pada pembatas balkon yang berada di kamarnya, seperti yang ia lakukan.

Mereka tengah membicarakan perihal masalah Guntoro yang belum juga usai. Apa alasan Guntoro menjauh juga Riko tidak tahu.

"Tapi kenapa Natha?" tanya Rafa, tangannya bertaut menjadi satu

"Dia ngincer seseorang yang gue suka." ucap Riko membuat Rafa tersentak dan langsung menoleh

"Lo suka sama Natha? Cewek gue?" tanya Rafa
Rafa pasti kaget. Tentu saja, bagaimana tidak kaget saat seseorang yang selalu Rafa suruh menemani Natha akhirnya memiliki perasaan yang lebih dari sekedar teman.

Riko mengangguk pelan lalu berujar cepat "Tapi sekarang enggak." ucapnya "hati gue udah jadi milik cewek yang gue jadiin umpan." lanjur Riko lirih

Ya, hatinya milik Metha saat ini. Entah dari kapan tapi tanpa sadar perasaannya tumbuh begitu saja tanpa ia rencanakan.

Rafa menunduk "Terus sekarang gimana?" tanyanya 

Ketika Hujan Berbicara(Riko's story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang