Mereka, yang jahat akan semakin jahat
Dan yang baik akan bermuka ganda
Percayalah bahwasannya seluruh orang didunia ini. Tidak hanya aku, tapi dirimu juga. Memiliki topeng untuk menutupi wajah aslimu.
"Gila! Gue gak mungkin mau jalan sama anak kudisan kayak dia!"
Rambutnya yang bergelombang itu ia hempaskan dengan angkuh. Kepalanya yang tak mau menunduk hanya sekedar meminta maaf itu semakin keatas menunjukan dagu lancipnya.
Syahrini? Tentu kalah.
"Dia masih punya tangan. Gak usah dibantu. Dia pasti bisa sendiri." lanjutnya masih dengan nada yang super angkuh, melewati seorang gadis kolot yang barusan ditabraknya dan menjatuhkan segala macam judul buku yang berada di pelukan gadis kuno itu.
Yeri Pradhana Kim. Cewek blasteran jawa-korea itu adalah mahasiswa semeter dua di kampus elit milik keluarganya sendiri.
Oke. Tidak ada satu manusiapun yang tidak mengenal siapa keluarga dengan nama belakang Pradhana Kim. Keluarga yang sedang disorot publik itu memiliki ribuan hektar kelapa sawit.
Tidak hanya itu, bapak Pradhana juga menginvestasikan uangnya di bidang pendidikan dan juga kesehatan. Tidak salah jika keluarga itu sangat disegani.
Kembali lagi ke si-congkak Yeri, adik dari Danu Pradhana Kim itu memiliki sifat judes dan tidak mau mengalah. Ia harus disanjung apapun itu.
Hampir semua kaum hawa dikampus enggan berurusan dengan anak konglomerat yang satu ini. Sama dengan para perempuan, anak cowok-pun harus berfikir berkali-kali jika ingin berurusan dengan Yeri.
Mengingat bagaimana koneksi yang dimiliki gadis itu. Yakuza? Of course, ia memiliki link khusus untuk melobi pemimpin geng nomor wahid di jepang tersebut.
Meskipun seperti itu. Yeri masih memiliki perasaan layaknya anak muda seusianya. Bagaimana rasanya menyukai atau bagaimana caranya tersenyum ketika melihat seseorang yang ia sukai tersenyum.
Bersyukurlah engkau wahai Santosa Judhayana. Cowok yang memilik postur tubuh yang tidak terlalu tinggi, namun pandai bermain basket adalah satu dari bermilyaran orang yang beruntung harus berurusan dengan Yeri perkara yang manis-manis.
"Judha, temenin gue makan yuk?" Yeri yang baru saja selesai dengan kelasnya pagi ini, langsung menuju ruangan basket yang menjadi markas Judha.
Cowok itu tersenyum manis. "Lain kali ya?" jawabnya yang berlalu melewati Yeri, tapi sebelum itu telapak tangannya mengusak pelan rambut gadis itu.
Yeri cemberut. "Aku laper." rajuknya.
Lagi, Judha yang terkenal kalem seantero kampus itu menjawab hal yang sama. "Lain kali ya. Sama Jiva aja." jawabnya setengah berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifestyle : Missing The Fashionista
Teen FictionKetika wanita paling ribet dan ruwet di kampus menghilang bagai ditelan bumi tanpa meninggalkan jejak barang sehelai rambutpun. Jungkook ❌Yeri Kdr, 10/02/2018