LMTF » 04

2.5K 457 40
                                    

Aku update lagiiii niiihhhhhhh
Ada yang miss me??

Aku update lagiiii niiihhhhhhhAda yang miss me??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jerka beneran pusing bukan main. Mika sungguh pelit, ia tidak menyangka mempunyai teman sepelit dan seperhitungan itu dengan teman sehidup sematinya.

Padahal Jerka hanya minta nomornya Yeri. tidak meminta hal lain, seperti diangkat sebagai adiknya mungkin.

Jerka meremas rambutnya yang basah efek baru keramas. Ia sudah tidak tau mau berbuat apalagi sekarang.

Tanpa headbandnya itu ia bukan apa-apa. Meskipun headband itu bau dan penuh dengan keringatnya.

Ting nong

Jerka mendesah pelan ketika bel apartemennya di pencet. Dengan langkah yang malas, Jerka menuju pintu putih tersebut.

"Ada apa, Judh?" Jerka sedikit kaget ketika mendapati Judha yang tengah berdiri didepan pintu apartemennya dengan mengenakan jaket kulit hitam dan celana jeans yang hampir semuanya robek.

Sungguh, seperti bukan Judha yang ia kenal. Meskipun ia sudah bertetangga dengan Judha hampir satu tahun lamanya.

"Ikut gue yuk bang."

"Kemana?"

"Kerumahnya Dani. Ada party disana."

Jerka terdiam sebentar. Menimbang ajakan dari Judha.

Dani ya? Sepertinya datang ke party orang yang satu itu tidak ada salahnya. Saatnya juga pas. Jerka pusing bukan main, dan dirinya butuh sesuatu yang dapat membuatnya melupakan sesuatu itu.

"Lo tunggu sebentar. Gue ganti baju dulu."

***

"Bang, gue ke Jiva dulu ya."

Jerka mengangguk menanggapi pamitan dari Judha.

Kakinya yang panjang itu bergerak menuju meja yang sudah penuh dengan beberapa botol kosong. Lalu matanya menangkap seorang bartender wanita yang tengah memberikan minuman ke arah Mika.

Sialan. Si blangki tidak mengajaknya kesini.

"Setan lo!" sapa Jerka dengan menjentuskan kepala Mika cukup keras.

"Aw. Sakit, Jer!" gaduh Mika karena jidat cowok itu yang berhasil menyentuh meja.

"Mbak. Vodka ya." pinta Jerka kepada bartender wanita yang terlihat begitu cantik dengan senyumannya itu. "Lo kok gak ngajak gue kesini sih?! Temen gue bukan lo?!" rajuk Jerka macam orang pacaran.

Mika menghela napas. "Pusing kepala gue."

"Lo bisa pusing?", "Makasih mbak." Jerka menegak segelas vodkanya. "Biasanya juga otak lo kosong."

Mika menghela napas lagi. "Kapan sih hidup gue bisa tenang tanpa bayang-bayang si nenek lampir!!!" kepala Mika menengadah menatap langit-langit dengan tangannya yang terangkat bak seseorang yang tengah berdoa.

Lifestyle : Missing The FashionistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang