LMTF » 02

3.9K 523 32
                                    

Vommentnya ya yeorobun, don't lali^^


"Yer, lo gak apa-apakan? Itu kepala sampe bocor gak?" teriak Yumna yang baru memasuki area klinik. Dan saat itu juga seluruh penghuni klinik, termasuk anak anak bidan yang sering nongkrong disini, membubarkan diri. Kedatangan gengnya Yeri adalah sesuatu yang buruk.

Sedangkan Yeri yang ditanya hanya memutar bola matanya bosan. Ia hapal bagaimana berlebihannya kelakuan Yuman terhadap segala hal.

"Darah?" kalau ini suara lirih Jiva yang terdengar begitu kaget ketika melihat darah berceceran di lantai.

Sontak, membuat Yumna ikutan kaget dan langsung memegangi kepala Yeri. Mengeceknya dan menelitinya. "Gagar otak lo?! Jangan amnesia plis!" katanya yang masih melihat bagaimana keadaan kepala Yeri yang tidak apa-apa.

"Enggak, Na!" Yeri menampik tangan Yumna.

"Terus ini apa?! Darah, Yer! Itu darah! Lo tau darah itu apakan?!" Yumna berkata dengan keras sembari jari telunjuknya yang menunjuk-nunjuk kearah darah dilantai.

Yeri menghela napas. "Gue baik-baik aja Yumna. Lo jangan lebay! Atau lo mau gue tendang dari sini?"

"Oke oke."

"Yer, ini punya siapa?" Jiva memungut sebuat ikat kepala bertakstur seperti handuk dan berwarna biru dongker, dengan tanda cawang putih yang dibordir begitu rapi.

Yeri mengambil ikat kepala itu dari tangan Jiva. Lalu ia tersenyum miring.

Semakin kesini semuanya semakin menarik.

"Tuhkan, Jiv! Habis kejedot bola, otaknya Yeri miring!" bisik Yumna di telinga Jiva dengan volume suara yang masih bisa di dengar oleh Yeri.

Sedangkan Yeri langsung memandang kedua sahabatnya itu dengan kecut. "Na, sini deh!"

Yumna menurut.

Lalu, Yeri menarik hair extention yang dipakai Yumna. "Aduh!" gaduh sang korban.

Sedangkan Jiva hanya terkikik geli melihat tingkah kedua sahabatnya itu

"Lo kapan pinternya sih?!" kata Yeri. "Eh, SURI! SURI!" teriak Yeri begitu lantang ketika melihat seseorang melewati ruangannya saat ini.

Seorang gadis berkacamata dengan rambut yang di kepang dua memasuki ruangan itu. Dandanannya tidak jauh beda dengan gadis yang ditabrak Yeri pagi tadi.

Hanya saja, yang membuat menarik disini. Gadis yang dipanggil Suri tadi selalu menurut dengan perintah Yeri. Tidak hanya itu, alasan kenapa Yeri sering memerintah Suri, karena gara gara Suri yang dengan tidak sengaja menumpahkan jus tomat campur wortelnya ke baju Yeri.

Dimana baju tersebut baru dibelinya di counter gucci di paris. Astaga, jika mengingat itu, Yeri benar benar membenci Suri.

"Ada apa, Yer?"

"Bawain tas gue sama tasnya anak-anak ya? Tangan gue sakit. Tadi kepala gue habis kebentur bola basket." Yeri berkata dengen entengnya. Dirinya juga memijit pelan lengannya.

"Iya." Suri mengangguk, dan langsung mengambil handbag Yeri dan ranselnya Jiva yang kelihatannya berat.

Untuk Yumna, gadis itu hari ini kuliah hanya membawa clucth. Iya, itu saja.

"Biar gue bawa sendiri aja." Jiva hendak menarik lagi ranselnya.

"Udah, Jiv biarin. Si Surinya juga mau kok." kata Yeri yang saat ini turun dari ranjang.

Jiva hanya menghela napas. Lalu mengembalikan ransel besarnya itu kepada Suri.

***

Mandalika tidak banyak bicara setelah insiden tadi. Cowok itu diam di perjalanan menuju ruangan anak basket bersama Jerka. Bak patung yang bisa berjalan.

Lifestyle : Missing The FashionistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang