LTMF » 28

1.3K 296 34
                                    

Jangan lupa vommentnya yaaaa

💞💞💞



Tadi, Jerka tidak sengaja bertemu dengan Jiva didepan lift tempat apartemennya berada. Tebak Jerka, adik kelasnya semasa SMA dulu itu pasti dari apartemennya Judha.

Dan sekarang keduanya tengah duduk berhadapan di kafetaria yang ada di gedung apartemen.

"Habis dari tempatnya Judha?"

Jiva yang tengah menyedot es kopinya itu mengaggukkan kepala.

"Jiv, gue mau tanya deh." Jerka memajukan kursinya dan mendekatkan kepalanya kearah Jiva.

"Hm, apa?"

"Kemaren lo ambil kotak apa di lokernya Suri?"

"Uhuk!" sontak es kopi yang tadinya ingin mengairi tenggorokan harus muncrat tepat di depan muka Jerka, karena Jiva yang kaget.

Mulut Jerka mencep, matanya juga terpejam erat. Astaga, itu air kopinya sudah tercampur liur.

"Aduuuhhh, maaf kak!" Jiva langsung membersihkan muka Jerka dengan selembar tisu. Sedangkan Jerka menurut saja, toh mukanya harus di bersihkan. Astaga, jujur saja Jerka sedikit jijik kalau urusannya sudah seperti ini.

"Jadi?"

"Hm?"

"Yang lo ambil itu kotaknya Suri?"

"Kakak tau dari mana?"

Jerka langsung menegakkan punggungnya. "Kemaren gue sama Mika ke perpusnya anak eko-

"Eh, kak. Aku pulang dulu ya, ini Mama udah sms. Oh iya." Jiva langsung merogoh sling bagnya dan mengeluarkan kotak kecil berwarna coklat. "Ini kotaknya Suri, kakak yang bawa ya." lanjutnya.

Mata Jerka mengamati kotak tersebut, dan membukanya. Tidak ada apa-apa di dalam sana. Sungguh, hanya sebuah kotak yang terlapis dengan kain beludru biasa.

***

"Gimana? Lo udah dapetin kotaknya?"

Kepala Yeri hanya menggeleng ketika di tanyai oleh Rayla. Ia bingung harus bagaimana mendapatkan kotak itu. Hanya ada satu harapannya, menunggu Jerka mendapatkan kotak tersebut.

"Buruan deh, Sri. Mumpung ini belum empat puluh harinya."

"Iya, La. Aku juga lagi mikir buat dapetinnya. Mau tanya Judha tapi aku malu, kan nggak deket sama dia." Yeri menghela napas, lalu membaringkan tubuhnya di kasur.

Rayla ikutan berbaring dan menatap langit-langit yang terlapis plavon usang yang tadinya berwarna putih, sekarang sudah berganti warna sedikit kecoklatan.

"Gue takut." gumam Rayla pelan, membuat Yeri yang berbaring di sampingnya menolehkan kepala.

"Kenapa?"

"Roh jahatnya dia datang setelah 40 hari. Gue takut, dia bakalan berubah jadi roh jahat kalau kita gak bisa balikin dia ke atas." lanjutnya.

Dan Yeri tidak bisa membayangkan apa yang bakalan terjadi. Roh jahat? Bahkan ia tidak bisa memprediksi bagaimana jahatnya Suri kedepannya. Mungkin akan menjadi sangat jahat, mengingat bagaimana sabarnya gadis itu.

Bukannya orang sabar malah memiliki banyak masalah yang di pendam?

Drrrttttt

Incoming call
Tukang ganggu

"Halo?"

Rayla yang berada di sebelah Yeri berdiri dan mengisyaratkan kalau gadis tinggi itu akan meninggalkan kamar Yeri.

"Keluar, gue ada di depan."

Ah, si pria menyebalkan itu lagi-lagi mengaggunya. Dengan langkah malas, bahkan Yeri juga lupa untuk mengkuncir rambutnya, ia berjalan menuju keluar dan mendapati sebuah mobil sedan berwarna hitam yang terparkir di depan pagar rumah kosnya.

Ia mengepaskan posisi kacamata sebelum mengetuk kaca mobil.

"Masuk."

Yeri menghela napas. Namun, ia langsung menuruti intruksi itu.

"Ada apa?" tanyanya ketika sudah duduk di samping kursi kemudi.

"Kalau gue dapet info dari Jiva, lo mau kasih apa?"

Sontak, Yeri menjadi bersemangat membahas hal ini. Ketika dirinya yang tadi bingung bukan kepalang perkara ini, pemuda yang sepertinya bisa di harapkan itu datang dan mulai bertanya.

"Kamu mau apa? Aku traktir makan ya?" tawar Yeri. Tidak mungkin kalau saat ini dirinya memberikan tawaran fantastis berupa hadiah mobil sport keluaran italia kepada Jerka. Bisa-bisa kedoknya ini terbongkar.

"No no no." kepala pemuda itu menggeleng di selingi dengan senyum tertahan yang terlihat sungguh menyebalkan bagi Yeri.

Sungguh, jika dirinya saat ini tidak dalam mode Sri, Yeri bakalan menendang betis dan menjambak rambut cowok dengan muka super menyebalkan itu. Bersyukurlah dikau, karena Yeri saat ini bukanlah Yeri adiknya si Danu atau anaknya Papa Yasa dan Mama Irene.

"Lalu, mau kamu apa?"

"Cium." kata Jerka yang membuat Yeri kaget. "Disini." lanjutnya yang menunjuk bibirnya yang memang sengaja sedikit di monyongkan.

Sedangkan Yeri kini tengah kewalahan mengatasi detakan jantungnya yang mendadak menjadi bombastis. Lihat, bahkan pipinya sudah memerah seperti sehabis terkena teriknya matahari.

Reflek, Yeri memukul kepala Jerka. "Ngaco ah! Yang lain aja. Aku turutin semua, kecuali yang itu tadi, atau yang hampir mirip sama yang itu tadi." jawab Yeri dengan cepat.

Jerka tersenyum menanggapi. Lalu, mengambil sebuah kotak yang ada di dasbord. "Nih." katanya yang menyodrokan kotak coklat itu kepada Yeri.

Tangan Yeri menerima dan membuka kotak tersebut. Namun didalam sana tidaj ada apapun, hanya ruang kosong berisi angin.

Ini maksudnya apa? Tanyanya dalam hati.

"Gue cuma dapet kotaknya-

"Kok bisa?"

Jerka menggendikkan bahunya. "Tadi Jiva ngobrol bentar sama gue. Pas gue singgung perkara lokernya Suri, dia langsung kasih itu kotak."

Yeri menganggukkan kepala. Pasti isinya sudah di ambil oleh Jiva. Tapi, ia harus bertanya Rayla setelah ini. Pasti ada sesuatu dengan ini. Karena ia yang tidak bisa berkomunikasi dengan Suri yang berada di alam lain, maka Rayla harus bersedia menjadi perantara.

"Gue ada dua permintaan yang harus lo turutin." celetukkan Jerka itu membuyarkan rancangan rencana yang Yeri tata di dalam otaknya dalam diam.

"Ha?"

Jerka memapankan tubuhnya dan menghadap Yeri sembari mengumbar senyum kelincinya yang begitu manis, yang membuat semua orang yang melihat tidak bakalan percaya kalau cowok didepan Yeri ini mempunyai sikap pengganggu yang luar biasa.

"Pertama, besok sabtu sore gue jemput. Kita kencan."

"APA?!"

"Sssttt.". "Kedua, sekarang kita makan. Gue laper, dan lo harus makan. Karena gue suka sama cewek yang berisi." sambung Jerka dengan telapak tangannya yang mengacak poni Yeri.

Bye, dada Yeri sudah meledak karena saking banyaknya kupu-kupu yang bersarang disana.

Bye, dada Yeri sudah meledak karena saking banyaknya kupu-kupu yang bersarang disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai yang manis manis ya, sebelum empedunya keluar 🤗🤗

Lifestyle : Missing The FashionistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang