"Sheikha...Sheikha"
Zeenah menggeliat di kasur empuknya dan membenarkan letak selimutnya.
"Sheikha,sudah pagi,mari sarapan"
Zeenah mengerutkan alisnya masih dengan mata terpejam.
'Kenapa Sheikha sampai masuk ke mimpiku'
Zeenah kembali melanjutkan tidur paginya.
"Sheikha Zeenah,Sheikh Hamdan menunggu anda di meja makan"
Mata Zeenah langsung terbuka lebar dan kesadarannya langsung kembali seratus persen.Ia membalikkan badannya dan melihat Qira dan Saira sudah menunggunya.
'Hamdan ? Menunggu di meja makan ? Buat apa ?'
"Aku akan makan nanti,aku tidak lapar" Zeenah bangun dari tidurnya sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Sheikh Hamdan memerintahkan kami untuk membawa anda turun,Sheikha"
"Huftt" Zeenah mengacak-ngacak rambutnya kesal.Paginya yang biasanya ia habiskan untuk tidur terganggu karena si Nutracker itu memanggilnya tiba-tiba.
Sebenarnya apa maunya ?•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Zeenah turun menuruni tangga dengan malas.Rasa ngantuknya belum meninggalkan pelupuk matanya meskipun dia sudah mandi dan Qira memberikan wewangian mawar favoritnya dan Saira meriasnya.Dia jadi heran tumben Saira meriasnya,ya memang itu riasan simple tapi tetap saja Zeenah tidak pernah berias kalau dia di rumah.
Saat sampai di ruang makan,Zeenah melihat Hamdan sudah duduk di kursi paling ujung dan mihrima duduk di sebelah kirinya.
'Bad morning'
Zeenah membuang nafas malas,kemudian dia duduk di kursi sebelah kanan Hamdan.
"Tidak bisakah kau datang lebih cepat ? Siput saja lebih cepat darimu.Supku sampai jadi dingin." Mihrima mencela keleletan Zeenah.Ya memang dasarnya Zeenah itu tidak suka di paksa jadi dia melambat-lambatkan pekerjaannya.
"Ya aku memang cucunya siput.Ada masalah denganmu ? Makan saja duluan tidak usah menungguku. Merepotkan" ucap Zeenah tanpa ekspresi.Dia masih ngantuk dan Mihrima mengusiknya.
"Dasar tidak tau diri.Aku hanya akan makan bersama Hamdan sedangkan dia menunggumu,Bodoh!"
Zeenah sedikit merasa terkejut dengan omelan Mihrima barusan.Hamdan menunggunya ?
Zeenah melirik piring Hamdan.Benar dia belum makan."Kenapa tidak makan saja ? Bukankah kau tau aku tidak pernah sarapan ?" Tanya Zeenah pada Hamdan yang juga menatapnya.Tatapan mata mereka bertemu.
"Aku menunggumu"
"Lain kali tidak usah,jangan buang-buang waktumu untuk menungguku.Aku permisi" Zeenah mendorong kursinya ke belakang agar dia bisa berdiri dan meninggalkan ruangan ini.
Hamdan menahan kursi Zeenah dengan tangannya.Zeenah menatap Hamdan penuh tanya,dan Hamdan menatapnya dengan tatapan yang tidak biasanya, tidak dingin.
"Makanlah disini,agar aku tau kau sudah makan makanan yang bergizi cukup atau tidak" ucap Hamdan.Kemudian dia mengangkat tangannya memberi isyarat pada pelayannya.Dan tak lama kemudian beberapa pelayan masuk membawa nampan di tangan mereka yang segera berpindah ke meja di depan Zeenah.
"Kau harus memakan...semuanya" ucap Hamdan sambil menumpukan dagunya dengan tangan kanannya dan tersenyum kecil.
Zeenah benar-benar tidak percaya dengan pengelihatannya pagi ini. Pertama,ia dibangunkan oleh pelayannya.Kedua,Hamdan menunggunya di meja makan. Ketiga,Hamdan tersenyum kepadanya. Dan keempat,..makanan di depannya banyak sekali !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention (Prince Hamdan) {End}
RomanceSeorang gadis menghilangkan semangat hidup seorang pria,dan kemudian pria itu menghilangkan harapan hidup gadis lainnya. Ketika takdir mewarnai hidup mereka berdua dengan lebih banyak warna hanya dalam 1 malam. Akankah itu warna kesedihan atau warna...